Ratusan Warga Demo Tolak Penggusuran Rumah untuk Proyek Tol
TIMESINDONESIA, JOMBANG – Ratusan warga Desa Kedungmelati, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur Selasa (30/8/2016) menggelar unjuk rasa menolak rencana penggusuran rumah untuk proyek pembangunan jalan tol Jombang-Mojokerto. Unjuk rasa dilakukan di depan Pengadilan Negeri Jombang.
Massa menilai Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan pejabat yang berwenang melakukan pembebasan lahan untuk tol, menggusur rumah warga tanpa musyawarah yang transparan.
“Warga tidak diberi tahu dulu kalau ada rencana eksekusi, kami tidak mendapatkan surat perintah pengosongan rumah. Justru kami mendapat bocoran dari Kepala Desa, itupun kemarin malam,” ujar Dentok (41), salah satu warga Desa Kedungmelati yang ikut unjuk rasa.
Dentok menambahkan, warga mendesak pemerintah menggunakan jalur musyawarah sebelum melakukan eksekusi.
“Terkait harga per meter, kami tidak minta terlalu banyak yang penting cukup untuk membangun rumah kembali. Warga menawarkan harga tanah sawah Rp 1,1 juta per meter, dan untuk tanah darat Rp 3,5 juta per meter,” imbuhnya.
Aksi unjuk rasa warga berlangsung damai, dan hingga berita ini diturunkan perwakilan warga masih melakukan perundingan dengan pihak Pengadilan Negeri Jombang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |