Indonesia Positif

Akhlak itu Ikhtiar Terbaik

Senin, 29 Agustus 2016 - 13:36 | 65.24k
Gotong royong warga dengan tim sigab. (IMESIndonesia)
Gotong royong warga dengan tim sigab. (IMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Akhlak adalah tetesan keringat setelah impian. Tiga butir keringat menetes dari wajah Suryo, pada terik siang sepanjang jalan Bukit Menoreh, Purworejo. 200-an batang pipa sepanjang 4 meteran lepas ikatannya.

“Ini yang ketiga kalinya lepas,” ujar Suryo sembari mengusap kening lebarnya yang sedari tadi basah mengkilap.

Kelokan jalanan Bukit Menoreh dikenal menantang, kawasan hutan perbukitan di perbatasan Yogyakarta-Purworejo selalu dilewati Suryo seminggu sekali.

Perjalanan ulang alik Suryo dimulai ketika longsor di Purworejo terjadi Ramadan 2016 lalu telah melumpuhkan aktivitas masyarakat satu kampung di Bukit Pajangan, Kampung Rukem, Purworejo.

Aktivitas masyarakat Kampung Rukem banyak terhenti saat selang-selang kecil dari mata air koyak karena 11 titik longsor besar di kampung itu.

Anak-anak yang terlambat sekolah, bapak-bapak menjadi jarang bekerja, ibu-ibu yang berhenti memasak, yang tersisa adalah kakek-kakek yang tetap memetik-menjemur cengkeh atau sesekali pergi ke ladang.

Suryo, bersama tim Santri Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, sedang beikhtiar mengembalikan aktivitas masyarakat Kampung Rukem seperti biasanya dengan membangun sistem saluran air yang lebih baik.

Setelah sistem saluran telah jadi, air tidak akan mengalir dari mata air langsung menuju rumah-rumah.

Kelak, air dari 4 mata air akan mengalir menuju Musala Miftahul Huda terlebih dulu, satu-satunya Musala di Kampung Rukem yang menjadi pusat aktivitas dakwah Islam di kampung ini.

Setelah direnovasi, Musala kecil di dusun ini akan menjadi pusat kegiatan keagamaan berbasis Tahfizhul Qur’an yang sasarannya adalah anak-anak dan para ibu rumah tangga.

“Kepinginnya kita, setelah sistem air sudah jadi, anak-anak harus ikut ngaji. Nanti ada pengelolanya sendiri… dan dicarikan guru ngaji yang siap ditempatkan di sini,“ ujar Maulana Kurnia Putra, manager PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta kepada warga.

“Nanti ibu-ibu juga, karena bapak-bapak ‘kan kerja”, tambahnya.

Suryo dan Tim SIGAB PPPA Daarul Qur’an memiliki keinginan yang jauh lebih besar dari sekedar terwujudnya saluran air bersih di dusun terdampak bencana ini.

Ratusan pipa dan sistem saluran air adalah pintu masuk untuk pengembangan dakwah Islam ke depannya.

Rukem adalah salah satu ikhtiar mimpi membangun Kampung Qur’an, menghadirkan dakwah Islam yang indah di pelosok daerah.

Melalui pembentukan Rumah Tahfizh setelah pembangunan saluran air bersih, harapannya, PPPA Daarul Qur’an tidak hanya membangun secara fisik, namun juga membangun mental dan akhlak sehingga mampu melahirkan generasi baru penghafal Qur’an dari Kampung Rukem, sebuah dusun terpencil di atas bukit bekas lokasi longsor.

Semoga Allah mengijabah cita-cita baik ini dan memberikan kemudahan di setiap langkah kecil kami.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-2 Editor Team
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : PPPA Daarul Qur'an

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES