Peristiwa Daerah

Serangan Hama Wereng Coklat di Tuban Meluas

Senin, 29 Agustus 2016 - 10:25 | 79.90k
Para petani melakukan penanaman ulang tanaman padi pembenahan lahan sawah, sebagai salah satu peningkatan produksi padi. (Foto : Senda Hardika Prasasti/TIMESIndonesia)
Para petani melakukan penanaman ulang tanaman padi pembenahan lahan sawah, sebagai salah satu peningkatan produksi padi. (Foto : Senda Hardika Prasasti/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, TUBAN – Hama wereng coklat yang menyerang tanaman padi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur meluas hingga di lima kecamatan.

Lima kecamatan di Kabupaten Tuban yang terserang hama wereng coklat yakni Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, Widang, dan Kecamatan Palang. 

Kerusakan terparah ada Kecamatan Widang, hama wereng coklat menyerang lima hektar tanaman padi dari total luas tanam 11.210 hektar dan Kecamatan Soko sekitar 1 hektar yang terserang organisme pengganggu tanaman (OPT)

Sementara di tiga kecamatan lainnya, Kecamatan Rengel, Plumpang, dan Palang masing-masing sebanyak setengah hektar tanaman padi yang terserang hama wereng coklat. 

"Serangan hama wereng itu katagori ringan, kelima kecamatan itu sudah dilakukan pengendalian dengan pestisida dan agen hayati sebanyak 125 liter,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Tuban, Suparno, kepada TIMESIndonesia, Senin (29/8/2016).

Serangan organisme pengganggu tanaman ini membuat sebagian besar daun dan bulir padi mengering dan tidak berisi. Akibatnya serangan hama wereng coklat ke tanaman padi yang siap panen, bisa mengancam penurunan hasil panen.

Lebih lanjut, Suparno menghimbau kepada seluruh petani padi agar tidak khawatir dengan serangan hama wereng coklat. Jika masih ada tanaman padi yang belum mendapatkan pengendalian maka petani diminta melapor ke Dinas Pertanian.

“Tahun 2016, Kabupaten Tuban, memiliki luasan lahan tanam 97.990 hektar yang tersebar di 20 kecamatan. Luasan itu meningkat dibanding tahun 2015 yang semula 90.036 hektar. Jadi jauh sebelumnya sudah kami antisipasi dalam pengendalian serangan organisme pengganggu tanaman,” tegas Suparno.

Jumlah luasan lahan tanam tersebut, tambah Suparno, sesuai data yang ada di tahun 2015 mampu menghasilkan sebanyak 539.013 ton beras. Ia berharap, dengan peningkatan luasan lahan tanam di tahun 2016 ini, hasil panen juga bisa meningkat.

"Perluasan lahan ini karena ada bantuan dari pemerintah, seperti bantuan sarana pengolahan tanah traktor, alat tanam Rice Trans Planter dan pembangunan irigasi, pembangunan embung serta terbantu dengan curah hijan yang cukup,” tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ardiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES