Indonesia Positif

Panglima TNI: Narkoba Bisnis Ilegal Terbesar di Indonesia

Senin, 29 Agustus 2016 - 02:31 | 75.79k
 Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (Foto: benzano)
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (Foto: benzano)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bisnis ilegal yang paling besar di Indonesia saat ini adalah narkoba. Semua bisnis yang  ilegal pasti akan merapat kepada aparat keamanan untuk mencari perlindungan. Bisa ke polisi atau TNI.

Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan kuliah umum di hadapan 490 mahasiswa PPs Universitas Pertahanan (Unhan), PMPP IPSC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2016). 

Gatot menyampaikan, penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat luar biasa. Di perbatasan-perbatasan dan bahkan anak kecil pun sudah terkena narkoba yang diracik dalam bentuk makanan. Pada 2016 kurang lebih 5,1 juta penduduk yaitu sekitar 2% dari jumlah penduduk Indonesia yang menyalahgunakan narkoba. Dari jumlah itu ada yang menjadi pengguna dan ada yang menjadi pengedar narkoba. 

"Sekitar 15.000 jiwa meninggal setiap tahun akibat penyalahgunaan narkoba, korban akibat narkoba sudah sangat banyak, dimana jumlah korban melebihi jumlah korban akibat serangan teroris yang ada di Indonesia. Sepengetahuan saya sepanjang ada teroris di indonesia korbannya tidak sampai 15.000 jiwa," ucap Jenderal Gatot. 

Ia menambahkan setiap tahun penduduk Indonesia kurang lebih 15.000 meninggal akibat narkoba, dan ingat narkoba adalah fenomena gunung es, di mana permukaannya saja terdapat 15.000 dan di bawahnya akan lebih banyak lagi. 

"Semua kasus Narkoba yang terjadi di Indonesia adalah untuk lost generation dan inilah yang dikatakan perang candu serta merupakan bagian dari perang modern yang dikatakan proxy war," katanya. 

Panglima TNI juga menyampaikan, dapat kita lihat di media baik televisi maupun cetak dan online, polisi menangkap narkoba, tetapi pelaku dan pengedar narkoba tidak pernah habis. Narkoba yang ada di Indonesia kebanyakan berasal dari China yang transit di Malaysia, walaupun kita ketahui bersama di Malaysia dilarang, namun sampai sekarang BNN belum dapat bekerja sama dengan pihak Malaysia. 

"Saat ini Tim Investigasi TNI bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan PPATK sedang melakukan pencarian informasi dari bekas-bekas tahanan yang sudah dibebaskan untuk mengungkap testimoni Freddy Budiman yang di sampaikan oleh Haris Azhar," kata Gatot. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES