Peristiwa Daerah

DPR RI: Manfaat Pariwisata Harus Berimbas ke Rakyat

Minggu, 28 Agustus 2016 - 17:48 | 71.98k
Ilustrasi, Jember Fashion Carnaval (JFC) sebagai agenda carnaval terbesar ke tiga se-dunia yang kontribusi perekonomiannya bisa dirasakan rakyat, Minggu, (28/8/2016) (Foto: Widya For TIMESIndonesia)
Ilustrasi, Jember Fashion Carnaval (JFC) sebagai agenda carnaval terbesar ke tiga se-dunia yang kontribusi perekonomiannya bisa dirasakan rakyat, Minggu, (28/8/2016) (Foto: Widya For TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Anggota DPR RI, Muhammad Nur Purnamasidi mengatakan, kunjungan wisatawan harus berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi rakyat. Karena idealnya, industri pariwisata memberikan imbal balik kepada masyarakat di sekitar lokasi wisata.

Nur Purnamasidi menambahkan, secara umum kunjungan wisata itu yang dituju ada tiga. Pertama panorama atau pemandangannya, selanjutnya adalah oleh-oleh khas daerah wisata dan makanan yang menjadi ciri khas destinasi wisata tersebut.

“Memang harus ada konsep yang matang mengenai sinergitas potensi daerah atau desa dengan potensi wisatanya sehingga ada simbiosis mutualisme antara keduanya,” katanya, usai mengunjungi pameran diversifikasi produk jeruk mahasiswa Universitas Jember di halaman Kantor Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (28/8/2016) siang.

Pernyataan ini merespon begitu banyaknya potensi wisata di Jember dan Lumajang yang belum tergarap maksimal, serta belum terintegrasikannya potensi daerah sekitar lokasi wisata yang mendukung pengembangan ekonomi masyarakat sekitar.

“Misalnya potensi kuliner, dinas pariwisata setempat bisa bekerjasama dengan travel agent. Jika ada kerjasama, para wisatawan itu bisa diajak mengunjungi desa yang memiliki potensi wisata kuliner,” ujarnya.

Kendati begitu, menurut politisi Partai Golkar ini, ada syarat yang harus penuhi oleh pemangku kepentingan mulai dari tingkat desa hingga pemerintah daerah, yakni bersepakat membangun komitmen bersama untuk mengembangkan potensi wisata kuliner di daerahnya.

“Misalnya di Kecamatan Umbulsari ini ada potensi wisata kuliner dari olahan jeruk, jadi pemerintah harus mendorong produksinya sekaligus menyediakan pasar bagi produk tersebut,” jelasnya.

Pria yang karib disapa Bang Pur ini menyayangkan, tingginya okupansi hotel di Jember pada bulan ini belum berimbas terhadap perekomian rakyat desa. Itu bisa dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang hanya berkutat di daerah perkotaan.

“Saat ini ada 1700 kamar hotel di Jember yang semua telah penuh. Semua habis dipesan wisatawan. Seharusnya mereka ini didorong untuk mengunjungi wilayah desa yang memiliki potensi wisata kuliner sehingga benar-benar ada manfaat ekonomi untuk rakyat,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, pada Agustus 2016 ini serangkaian event besar ada di Jember, salah satunya adalah Jember Fashion Carnaval (JFC). Namun, agenda carnaval terbesar ke tiga se-dunia itu belum dirasakan kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi rakyat, terutama di daerah pedesaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES