Wisata

Mangrove Center Tuban, Alternatif Wisata di Akhir Pekan

Minggu, 28 Agustus 2016 - 18:13 | 212.59k
Wisatawan asyik bermain di bibir pantai area mangrove center  Tuban, Minggu (28/8/2016). (Foto : Safuwan/TIMESIndonesia)
Wisatawan asyik bermain di bibir pantai area mangrove center Tuban, Minggu (28/8/2016). (Foto : Safuwan/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, TUBAN – Untuk mengisi liburan akhir pekan setelah sibuk bekerja, anda perlu memilih lokasi wisata yang nyaman. Salah satunya lokasi wisata mangrove center di Desa Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Untuk memasuki lokasi lokasi wisata ini, pengelola sengaja tidak memungut biaya bagi wisatawan. Karena lokasi tersebut diperuntukkan sebagai wisata edukasi, baik untuk pelajar, masyarakat umum maupun korporasi. 

"Mangrov center adalah pusat pendidikan kehutanan dan lingkungan, pemberdayaan masyarakat yang berwawasan lingkungan," kata Ali Mansur, pengelola dan juga perintis Mangrove Center saat ditemui TIMESIndonesia, Minggu (28/08/2016). 

Para wisatawan lokal maupun wisatawan dari luar daerah bisa menikmati keindahan pantai utara jawa di tengah hutan mangrove dan hutan cemara laut secara gratis kecuali parkir kendaraan.

"Mangrove center ini kami rintis sejak tahun 1997. Saat ini, Alhamdulillah sudah tertanam 12 ribu pohon cemara laut dan 128 ribu pohon mangrove tertanam di bibir pantai," ucap Ali Mansur.

Menurut Ali Mansur, awalnya hanya 26 hektar luasan lahan mangrove center, namun saat ini sudah berkembang menjadi 56 hektar. "Selain untuk dijadikan pusat penanaman pohon mangrove, lokasi tersebut juga dijadikan sebagai pusat pembibitan berbagai pohon," tutur Ali.

Sementara untuk pengunjung yang masuk ke lokasi mangrove center, lanjut Ali, pada hari-hari biasa bisa menembus sekitar 500 pengunjung. Namun pada masa libur akhir pekan, pengunjung bisa tembus seribu orang baik pengunjung lokal maupun pengunjung dari luar daerah.

Jamiin, salah satu pengunjung lokal mengaku sering menghabiskan waktu bersama anak dan istrinya di mangrove center di hari Minggu. Pria yang bekerja di perusahaan swasta asal Kecamatan Merakurak, Tuban, ini mengaku senang karena tidak dipungut biaya. 

"Setiap minggu hampir pasti ke sini, tempatnya sejuk, juga tidak ada biaya karcis masuk. Gratis pokoknya cocok untuk masyarakat," ujar Jamiin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES