Peristiwa Daerah

Seniman Malang Bentuk Kampung Seni untuk Lestarikan Budaya

Minggu, 28 Agustus 2016 - 15:59 | 159.85k
Ilustrasi Ludruk Malang, Minggu, (28/8/2016) (foto: ngalam.co)
Ilustrasi Ludruk Malang, Minggu, (28/8/2016) (foto: ngalam.co)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sejumlah seniman Kabupaten Malang menggagas kampung seni sebagai upaya penyelematan budaya dan seni di Kabupaten Malang.

Nantinya dalam kampung seni tersebut, terdapat arena pelatihan karya seni juga aksi pertunjukan seni budaya yang ada di Malang Raya. Selain itu juga sebagai wadah pengembangan seni di Kabupaten Malang.

Untuk itu, pihaknya akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, pemuda juga ratusan seniman yang ada di Kabupaten Malang, seperti seniman topeng, tari wayang juga yang lainnya.

Ketua penggagas kampung seni Mochammad Giovani Fajrin mengatakan, kampung seni merupakan wacana yang sudah ada sejak empat tahun silam.

"Kami memberikan edukatif ke generasi pemuda agar tidak lupa leluhur. Selain itu, juga sebagai media silaturahmi budayawan se Malang raya dalam berkarya seni," ujarnya disela acara menuju kampung seni Kabupaten Malang, Minggu, (28/8/2016).

Konsep kampung seni, kata Ovan, panggilan akrabnya adalah bagaimana mengangkat potensi seni dan budaya lokal yang ada di Kabupaten Malang yang selama ini mati suri. Ia tegaskan, Kabupaten Malang memiliki banyak seniman berpotensi.

"Selama ini Kabupaten Malang mati suri dan belum memiliki wadah untuk mengekspresikan seni dan budaya," ujarnya.

Ovan menambahkan, rencananya kampung seni tersebut berada di area dekat wisata Bonderland, Pakisaji, Kabupaten Malang dan akan dimulai pada awal September mendatang.

Pemerintah Kabupaten Malang sendiri memiliki tiga fokus dalam pembangunannya saat ini, yakni pengentasan kemiskinan, kelestrian lingkungann hidup, dan pengembangn pariwisata yang di dalamnya terdapat seni dan budaya.

Tidak dipungkiri, Kabupaten Malang sendiri memiliki cukup banyak sanggar seni, namun keberadaannya tersebut dinilai kurang dalam menampung banyaknya seniman yang ada di Kabupaten Malang.

Salah satu pelaku seni ludruk sekaligus tayub, asal Kabupaten Malang, Endro Kusumo mengatakan, selama ini Kabupaten Malang belum memiliki wadah untuk para seniman. Hal ini mendorong para seniman untuk membentuk kampung seni.

"Ini sebagai evaluasi kita bersama, seni dan budaya harus dilestarikan. Jangan dibiarkan begitu saja. Selama ini, beberapa seniman masih numpang untuk belajar," ujarnya.

Pria yang sudah berkecimpung di dunia seni ludruk sejak 1966 dan merupakan seniman seangkatan dengan Tarsan ini mengaku pernah mendapatkan predikat terbaik se Nusantara dalam festival tayub atau tari pergaulan pada 2012 lalu.

Saat festival itu, Ia menampilkan tayub Gending Ayaksamirah.

"Malang itu merupakan barometer seni di Jawa Timur. Jadi memang perlu ada wadah untuk melestarikan itu," ujarnya.

Ia berharap dengan adanya gagasan dan membentuk wadah melalui kampung seni ini nanti dapat melestarikan dan mengangkat seni budaya lokal Kabupaten Malang di kancah Nasional bahkan Internasional.

"Lebih berkreasi, dikembangkan dan membawa harum nama budaya di Indonesia ke kancah Internasional," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES