Peristiwa Daerah

Hati-hati Pemerasan Dana Desa Oleh LSM Anti Korupsi

Kamis, 25 Agustus 2016 - 19:40 | 171.32k
Kepala Desa (Kades) Bungurasih Kecamatan Waru, Hj Eni Rosada Hartiwi, memenunjukkan surat tugas LSM LPK Jatim, Saat melapor ke Mapolres Sidoarjo. (Foto: Mulya Andika/TIMESIndonesia)
Kepala Desa (Kades) Bungurasih Kecamatan Waru, Hj Eni Rosada Hartiwi, memenunjukkan surat tugas LSM LPK Jatim, Saat melapor ke Mapolres Sidoarjo. (Foto: Mulya Andika/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Dana Desa (DD) yang mulai dikucurkan pemerintah pusat pada tahun ini, disinyalir dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggungjawab, untuk mempertebal kantong pribadinya sendiri.

Hal tersebut seperti yang dialami Hj Eni Rosada Hartiwi, Kepala Desa (Kades) Bungurasih, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Pada Selasa (23/8/2016) sore, sekitar pukul 15.00 WIB, HJ Eni didatangi seseorang yang mengaku bernama Sultan Maulana Iphank Ibrahim, saat berada di Kantor Desa Bungurasih. 

"Saat itu, dia mengaku dari Lembaga Pengawas Korupsi (LPK) Jawa Timur," ujarnya, seraya menunjukkan surat tugas pelaku kepada TIMESIndonesia, Kamis (25/8/2016).

Surat tugas yang dimiliki pelaku atas nama LPK Jatim tersebut yang terpampang di kop surat berlambang mirip lambang institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) itu.

Lembaga yang diduga belum jelas legalitasnya itu, berkantor di Jalan Jawa 22, Gubeng, Surabaya. Dibawah tulisan alamat kantor itu, tertulis nama Sultan Maulana Iphank Ibrahim dengan nomor KTA 0182/DPP-LPK-JATIM/VII/2016.

Disebut dalam surat itu juga, Maulana Sultan Iphank Ibrahim, menjabat sebagai anggota team LPK-Jatim.

"Dia (pelaku red) menunjukkan lencana besar yang dikalungkan di lehernya. Bentuk lencananya juga hampir mirip lambang yang dimiliki Polri," papar wanita berhijab ini.

Lebih jauh, Eni mengaku jika kedatangan pelaku selain mengenalkan diri sebagai pengawas korupsi, pelaku juga mengaku akan melakukan pendampingan dalam penggunaan Dana Desa.

 “Saat itu juga, saya bilang ke pelaku, kalau saya mau berkoordinasi dulu dengan paguyuban kepala desa se-Kecamatan Waru. Tetapi pelaku melarang dengan nada omongan yang sedikit membentak, Itulah yang membuat saya curiga, kalau orang ini hanya mau memeras saya," jelasnya.

Pria yang mengaku bernama Sultan Maulana itu, Imbuh Eni, juga mengaku sudah mendatangi beberapa desa. Diantaranya, Desa Kureksari, Desa Ngingas (Kecamatan Waru), serta Desa Sedati Gede (Kecamatan Sedati).

Bahkan katanya, dia juga bilang kalau Desa Sedati Gede sudah melakukan penyimpangan dan akan dia laporkannya ke pihak penegak hukum.

"Tahu kalau pelaku hanya mau memeras saya, saya pun langsung berkoordinasi dengan Camat Waru dan melaporkan masalah itu ke Mapolres Sidoarjo," katanya.

Dengan laporan tersebut kata Eni, pihaknya berharap tidak ada lagi Kades yang jadi korban pemerasan oleh oknum yang mengaku dari LSM Anti Korupsi itu.

"Saya juga berharap polisi untuk secepatnya menangkap pelaku. Karena ulah pelaku sangat meresahkan para Kades," katanya.

Dari data yang digali TIMESIndonesia, kecurigaan Kades Eni ternyata tepat. Setelah pihak Kecamatan Waru rapat dengan sejumlah Kades di Kecamatan Waru, ternyata pelaku (Sultan Maulana red) tak lebih seorang pemeras.

Dalam rapat tersebut Kades Ngingas, mengaku sudah tiga kali didatangi oleh pelaku dan sudah menjadi korban pemerasan pelaku.

Sementara itu Ketua DPC PDI Perjuangan Sidoarjo, Tito Pradopo yang ikut mendampingi Kades Eni melapor ke Mapolres Sidoarjo, menduga bahwa ulah itu sengaja dilakukan pelaku dengan memanfaatkan momentum pencairan Dana Desa.

"Tujuannya, adalah untuk menakut-nakuti, bahkan memeras kepala desa mengenai Dana Desa tersebut. Karena banyak Kades yang tidak berani seperti Kades Eni," akunya.

Dair itu, banyak Kades yang ditakut-takuti pelaku. Kasus ini katanya, juga harus menjadi perhatian Pemkab Sidoarjo, khususnya pihak kecamatan agar memberikan sosialisasi yang jelas
terkait tata cara penggunaan Dana Desa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES