Peristiwa Daerah Nasib Tembakau Indonesia

Anggota DPR: Multi Efek Jika Harga Rokok Dinaikkan

Kamis, 25 Agustus 2016 - 17:34 | 63.44k
Anggota Komisi VI DPR, KH Kholilurrahman menilai rencana kenaikan harga rokok harus dipertimbangkan matang. (Foto: Putera Khafi/TIMESIndonesia)
Anggota Komisi VI DPR, KH Kholilurrahman menilai rencana kenaikan harga rokok harus dipertimbangkan matang. (Foto: Putera Khafi/TIMESIndonesia)
FOKUS

Nasib Tembakau Indonesia

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Wacana kenaikan harga rokok terus mendapat tanggapan dari berbagai kalangan. Salah satunya Anggota Komisi VI DPR, Kholilurrahman. Menurutnya, kenaikan harga rokok perlu dipikirkan ulang. Alasannya akan berpeluang besar dapat menurunkan daya beli masyarakat terhadap produk rokok.

Jika daya beli masyarkat menurun, maka pabrik rokok akan mengurangi jumlah produksi yang pada akhirnya akan berdampak kurangnya pembelian tembakau pada petani.

Bahkan tidak menutup kemungkinan akan berakibat pada pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran pada buruh pabrik rokok.

"Korbannya tetap rakyat bawah dari kalangan buruh pabrik jika rencana kenaikan rokok dilakukan," terang Kholilurrahman, melalui rilisnya Kamis (25/8/2016).

Dampak lainnya imbuh mantan Bupati Pamekasan ini, jika kebijakan tersebut diberlakukan, maka membuka ruang peredaran rokok ilegal di masyarakat karena tidak adanya kekuatan untuk membeli rokok bercukai resmi.

"Kalau sudah rokok ilegal yang marak, maka pemerintah juga yang rugi," imbuh Kholilurrahman.

Kalaupun pemerintah menganggap kebijakn menaikkan harga rokok akan berdampak pada penambahan pendapatan negara dari cukai rokok, seharusnya tidak sekaligus seperti kabar yang beredar bahwa kenaikan harga lebih 100 persen dari harga sekarang, akan tetapi seharusnya bertahap.

"Harus dikaji secara komprehensif agar kebijakan yang diambil pemerintah tidak memberatkan industri rokok dan masyarakat," ungkapnya.

Pria yang juga anggota Fraksi PKB ini mengungkapkan, setiap kebijakan yang akan menimbulkan kerugian masyarakat  harus diantisipasi dan dicari solusi terbaik.

Misalnya tambah Kholilurrahman, dalam hal ini pemberian pelatihan kepada petani tembakau, diikuti dengan pemberian bantuan peralatan yang bertekhnologi canggih sehingga efektif dan efisien.

"Harapan saya jangan sampai menaikkan pendapatan negara dengan cara mencekik rakyat miskin, termasuk petani tembakau. Akan tetapi sebaliknya, berdayakan masyarakat ekonomi lemah agar pada akhirnya bisa berperan aktif dalam pembangunan negara," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES