Peristiwa Nasional

Edarkan Sabu-Sabu, Ibu Rumah Tangga Dibekuk BNN

Kamis, 25 Agustus 2016 - 14:14 | 86.91k
Ilustrasi sabu-sabu (Foto: corongmedan)
Ilustrasi sabu-sabu (Foto: corongmedan)

TIMESINDONESIA, MALUKU – Seorang ibu rumah tangga berhasil dibekuk petugas BNN Maluku setelah diketahui menjadi pengedar sabu-sabu (SS). Pelaku berhasil dibekuk setelah dilakukan penggerebekan di rumahnya.

Penggerebekan terjadi Kamis (11/8/2016) Agustus sekitar pukul 19.30 WIB, setelah BNN mendapat laporan dari masyarakat bahwa pelaku memiliki dan menjadi kurir SS.

Dari hasil penggrebekan itu ditemukan satu paket SS dan sejumlah barang bukti seperti alat hisap, lima buah korek api gas, satu bukus sedotan yang telah dibuka, satu sumbu pengapian
 dan dua buah handphone.

Setelah BNN melakukan interogasi kepada pelaku, dari mana mendapatkan SS, pengejaran terhadap bandar langsung dilakukan. Namun, belum berhasil membekuk sang bandar.

Ibu rumah tangga yang berhasil diamankan dan menjadi tersangka itu, berinisial MH (38), warga Wara (air kuning)  Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Menurut Kepala BNNP Maluku, Kombes Pol M Arief Dimyati, Kamis (25/8/2016), tersangka adalah ibu rumah tangga, yang baru pertama kali berprofesi pengidar SS.

"Ini sangat memprihatinkan mengingat statusnya sebagai ibu rumah tangga. Bagaimana dampaknya terhadap anak-anak. Ibu rumah tangga nyambi pengedar," katanya, mengaku sangat prihatin.

Menurutnya, apa yang terjadi itu adalah tingkat paling tinggi dari daya rusak sindikat narkoba yang ada di Maluku. 

Karena jelas Arief, tak ada yang lebih penting dari peran seorang ibu. "Sangat memprihatinkan seorang ibu rumah tangga sebagai pengguna sekaligus pengedar narkoba jenis sabu-sabu," katanya.

Seharusnya jelas Arief, peran penting seorang ibu adalah membesarkan anak. "Jika terjadi seperti ini, apa jadinya perkembangan psikologis anak hingga dewasa," uangkapnya.

Seorang ibu rumah tangga menjadi pengidar sabu-sabu tambah Arief, adalah modus yang banyak terjadi saat ini. Mengapa? Karena dinilai mudah mengidarkan pada tetangga, para pelanggan dan komunitas.

"Berbagai macam cara untuk memasarkan dagangan narkoba. Hal ini sudah sangat fatal. Karena sudah masuk kepada lingkaran penopang keluarga. Seorang ibu yang berperan sebagai pengasuh, pendidik, teladan bagi anak, kini terpengaruh dengan perdagangan barang haram itu," pungkas Arief. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES