Kesehatan

Dosen UNAIR Ciptakan Sikat Gigi Anti Radang

Kamis, 25 Agustus 2016 - 09:31 | 41.11k
Ilustrasi menyikat gigi, Kamis, (25/8/2016) (foto: tipstren.pojoksatu.id)
Ilustrasi menyikat gigi, Kamis, (25/8/2016) (foto: tipstren.pojoksatu.id)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tim peneliti yang terdiri atas beberapa dosen Universitas Airlangga, Surabaya, menciptakan alat dan formula baru untuk kesehatan gigi.

Tim yang dikomandani Dr Ernie Maduratna drg M. Kes Sp. Perio (K) itu membuat formula untuk terapi dan mencegah penyakit radang gusi. Beberapa alat khusus tersebut adalah sikat gigi, obat kumur, sampai tetrasiklin gel.

“Sikat gigi ini bisa memberi terapi khusus sehingga gusi menjadi lebih kuat,” kata Ernie melalui siaran pers yang diterima TIMES Indonesia Kamis, (25/8/2016).

Sikat gigi tersebut sekaligus menjadi terapi awal masalah gusi berdarah. 

Tim merancang sikat gigi yang digunakan dengan teknik berputar dan tusuk gigi. Dengan cara ini, bakteri dan racun bisa ditahan agar tidak masuk ke dalam tubuh.

“Sebab, bila sampai masuk ke badan, ada potensi melakukan perusakan pada organ dalam.”

Agar efeknya lebih optimal, timnya melengkapi dengan obat kumur khusus yang terbuat dari Nigella sativa atau jintan hitam.

Larutan ini, kata Ernie, bisa menjadi penguat bagi sel gusi, dengan komposisi berbeda dengan larutan yang beredar di pasaran. Sebab, bahan yang digunakan memang khusus untuk pembenahan sel gusi. 

Erni dan timnya juga meramu formula khusus apabila kondisi radang gusi sudah cukup parah. Radang gusi biasanya bermula dari masalah pada tulang gigi yang menyebabkan gigi keropos. Untuk yang satu ini, sudah ada pula penemuan tetrasiklin gel.

Gel ini dimasukkan ke sela-sela gigi dan gusi yang bermasalah. “Sifatnya anti-mikroba lokal, anti-inflamasi, dan anti-kolagenase,” ujar Ernie.

Selain dibaluri gel, pasien tersebut juga mesti minum obat anti-kolagenase. Namun dokter gigi yang harus melakukannya. “Tidak bisa dilakukan sendiri. Kalau menyikat gigi dan kumur-kumur kan dapat dilakukan secara mandiri,” tutur Ernie.

Alumnus Fakultas Kedokteran Gigi Unair itu mengakui optimalisasi teknologi tepat guna masih perlu dikembangkan, terutama disiplin ilmu kedokteran gigi. Timnya terus berupaya menyempurnakan inovasi-inovasi lain.

Termasuk pembuatan ramuan herbal dan alat laser khusus untuk penyembuhan gigi keropos yang disebabkan radang gusi.

Laser yang dikreasikan oleh timnya memiliki kualitas tak kalah bagus dengan versi impor. Dia siap membuktikannya. Harganya pun relatif terjangkau.

“Di klinik-klinik atau rumah sakit biasanya pakai versi impor yang harganya mencapai Rp 15 juta. Punya kami, hanya pada kisaran Rp 3 juta,” ucap dosen yang menyelesaikan S-1, S-2, dan S-3-nya di Unair ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES