Peristiwa Daerah

Nekat Panjat Reklame Demi Cari Keadilan

Rabu, 24 Agustus 2016 - 22:05 | 66.19k
Agustinus saat berada diatas reklame dengan membentangkan merah putih, Rabu (24/8/2016). (Foto:Mulya Andika/TIMESIndonesia)
Agustinus saat berada diatas reklame dengan membentangkan merah putih, Rabu (24/8/2016). (Foto:Mulya Andika/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Seorang pria nekat memanjat reklame setinggi 20 meter milik Duta Adpro dikawasan Bundaran Waru, Sidoarjo, Rabu (24/8/2016)malam.

Pria tersebut adalah Agustinus (48) warga Ngada, Bajawa Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tak hanya memanjat reklame diapun membentangkan tiga spanduk, dua spanduk kain biasa dan satunya kain merah putih.

Pantauan TIMESIndonesia di lokasi, salah satu kain spanduk tersebut bertuliskan "kami napi bukan babi, Hukum mati pembunuh anak-anak yatim', hukum oknum aparat", dan tulisan lainnya.

Diketahui warga sekitar, pria tersebut memanjat reklame saat sore hari, dan sampai kini masih bertahan diatas reklame. 

Petugas gabungan dari, Polri dan dari Basarnas berusaha membujuk pria tersebut untuk mau turun. Namun Agustinus yang berulang-ulang dipanggil, tak menggubris. Sampai kini, dilokasi terus menjadi perhatian dan dikerumuni warga yang menyaksikan aksi nekat Agustinus.

Tampak dilokasi, ada Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Andre Julian, Kapolsek Waru Kompol H. M Fathoni.

Informasi yang diterima TIMESIndonesia, Agustinus nekat melakukan aksinya dengan tujuan meminta keadilan. Agustinus akan berangkat ke Jakarta untuk melapor ke Komnas HAM soal kematian David, keponakannya yang mengalami kecelakaan tunggal dan meninggal dunia. Tapi oleh Agustinus dinilai kematiannya tidak wajar.

Thody (55) asal Manggarai yang mengaku pernah ditemui oleh Agustinus, menceritakan, Agustinus masih tidak rela atas kematian David keponakan dari anak kakaknya yang mengalami kecelakaan tunggal dan meninggal dunia di Papua. 

"Kecelakaan itu murni kecelakaan tunggal. Saya sudah telpon Bupati dan Kapolres mengenai meninggalnya David, tetapi hingga saat ini, Agustinus  beranggapan kematian David tidak wajar," kata Thody yang teru merayu Agustinus untuk turun dari reklame Rabu (24/8/2016) malam.

Thody menambahkan, dirinya sudah meyakinkan dan memberikan pengertian kepada Agustinus untuk mengikhlaskan kematian David, dan tidak berbuat yang tidak-tidak. "Tapi Agustinus masih tidak bisa menerima," tukas pria yang juga berprofesi dosen tersebut.

Lebih jauh dia menjelaskan, David yang meninggal itu sudah dianggap anaknya sendiri. Sedangkan David itu sejak kecil diasuh oleh saudaranya juga dari kesatuan TNI. Anggota tersebut yang merelakan kepergian David, dinilai Agustinus tidak membelanya sampai muncul tulisan itu. 

 "Semoga Agustinus bisa menerima apapun hasil perjuangannya dan tidak nekat berbuat yang membahayakan seperti ini," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES