Peristiwa Daerah Nasib Tembakau Indonesia

APTI Sumenep Tolak Kenaikan Harga Rokok

Senin, 22 Agustus 2016 - 15:56 | 58.54k
Para Petani sedang menyortir daun tembakau yang hendak dirajang, di salah satu tempat budidaya tembakau Probolinggo, Jawa Timur. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
Para Petani sedang menyortir daun tembakau yang hendak dirajang, di salah satu tempat budidaya tembakau Probolinggo, Jawa Timur. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
FOKUS

Nasib Tembakau Indonesia

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPC Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dengan tegas menolak wacana yang dikeluarkan pemerintah tentang harga rokok minimal Rp 50.000. Sebab, harga tersebut bukan memberdayakan tetapi dinilai malah mencekik masyarakat.

Sekretaris DPC APTI Kabupaten Sumenep, Abdul Majid Muslim menegaskan, pemerintah dengan salah satu agenda menaikkan harga rokok secara radikal, menunjukkan betapa mudahnya mereka disetir asing.

”Negara terlalu jauh mengurusi produksi rokok. Pengusul harga rokok Rp 50.000 / bungkus bisa jadi agen dari konspirasi industri besar untuk membangun kartel industri rokok atau industri rokok elektrik,” tandas Abdul Majid Muslim, kepada TIMESIndonesia, Senin (22/8/2016).

Menurutnya, jika menaikkan harga rokok hingga saat mahal dan mencekik masyarakat kecil, dengan dalih menekan perokok anak. Ini sangat jelas bahwa pemerintah mulai sesat pikir politisi karena gagal paham permasalahan perokok anak.

”APTI mendukung gerakan mengurangi perokok anak. Kojak juga mendukung pemanfaatan cukai rokok lebih diperuntukkan kemanfaatan bagi perokok, karena cukai dibayar untuk penanggulangan dampak terhadap penggunaan produk,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES