Peristiwa Daerah Nasib Tembakau Indonesia

Petani Nilai Kenaikan Harga Rokok Hanya Untungkan Pabrik

Senin, 22 Agustus 2016 - 12:44 | 108.06k
Petani Tembakau. (Foto: Dok. TIMESIndonesia)
Petani Tembakau. (Foto: Dok. TIMESIndonesia)
FOKUS

Nasib Tembakau Indonesia

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Sejumlah petani di Kabupaten Pamekasan, menilai wacana menaikkan harga rokok hingga Rp 50.000 per bungkus, adalah perbuatan yang sia-sia. Ini karena kenaikan harga rokok tidak berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga tembakau di tingkatan petani.

Salehoddin, petani asal Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, mengatakan, kenaikan harga rokok hampir terjadi setiap tahun. Namun harga tembakau di petani justru tidak stabil. Kenaikan harga rokok, hanya menguntungkan kelompok-kelompok tertentu.

“Bagi kami harga rokok naik berapaun tak ada pengaruh. Yang kaya tetap yang punya perusahaan rokok dan pemilik gudang tembakau,” terang Solehoddin, Senin (22/8/2016).

Ditambahkan Saleh, seharusnya kenaikan harga rokok seimbang dengan kenaikan harga tembakau di tingkat petani. Namun kenyataannya harga tembakau dipermainkan. Pemerintapun tidak bisa melindungi petani ketika harga sudah tidak berpihak kepada petani.

“Tahun kemarin harga tembakau ada yang Rp 9.000 per kilo. Ini mencekik petani namanya. Kepentingan siapa menaikkan harga rokok itu,” tanyanya heran.

Abdul Qowim, petani lainnya asal Desa Peltong, Kecamatan Larangan, mengatakan, ide menaikkan harga rokok bukan dari petani. Seharusnya, ide itu muncul dari petani karena petani yang lebih tahu soal tembakau.

“Kalau ide kenaikan harga rokok dari petani, tidak ada masalah. Tapi saya baca hanya segelintir orang dengan alasan yang tak masuk akal dan tidak berpihak kepada petani,” ungkapnya.

Seharusnya, pemerintah lebih mendengarkan keluhan petani. Apalagi di Madura mayoritas petaninya mengandalkan tembakau dalam satu musim. Bahkan tembakau di Madura masih menjadi primadona.

“Kalau mau menyejahterakan rakyat, naikkan dulu harga tembakau kemudian naikkan harga rokoknya,” tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES