Peristiwa Daerah Bondowoso Republik Kopi

Kepala Puslitkoka: Kenalkan Teknologi dengan Hati

Selasa, 16 Agustus 2016 - 01:56 | 57.97k
Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia Dr Misnawi. (Foto: Senda Hardika/ TIMES Indonesia)
Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia Dr Misnawi. (Foto: Senda Hardika/ TIMES Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Peranan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia dalam pemberdayaan kopi dan petani di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sudah tidak perlu diragukan lagi.

Tidak hanya sekadar penyediaan teknologi sebagai ‘tugas utama’ lembaga penelitian ini. Namun, mendampingi dan memberdayakan para petani kopi yang menjadi ujung tombaknya.

Saat TIMESIndonesia berbincang dengan Dr Misnawi, Kepala Puslitkoka Indonesia, ia mengatakan bahwa peran utama lembaga yang dipimpinnya dalam penyediaan teknologi dan mendampingi petani.

“Kami mendampingi dari A sampai Z, hulu sampai hilir, perdagangan pun kita dampingi,” kata Misnawi yang ditemui saat panen raya kopi yang diselenggarakan Perhutani KPH Bondowoso, di petak 82 BKPH Sukosari RPH Sukorejo.

Termasuk, para petani juga diberikan pengetahuan dan pemahaman bagaimana berhadapan dengan para pembeli karena mereka belum memiliki pengalaman. Misnawi mengibaratkannya sebagai bayi.

“Apa dan bagaimana yang harus diperbuat petani dan kelompok tani, kami mendampingi mereka,” tandasnya.

Kekuatan Puslitkoka Indonesia, lanjut pria kelahiran 50 tahun ini, dalam hal pendampingan inovasi teknologi.

Untuk membina petani, Puslitkoka belajar mengenai sosial budaya masyarakat. Dasar dari pendampingan terhadap petani berasal dari kajian ilmiah.

Kemitraan yang dibangun antara petani dengan berbagai pihak di Bondowoso, lanjutnya, unsur utamanya adalah manusia. “Kalau manusianya sudah punya semangat dan keinginan besar, itu bagus. Sebagus apapun teknologi kita tetap memerlukan pendampingan. Kami dengan petani sudah membaur dan seperti saudara,” tuturnya.

Peran pendampingan yang dilakukan Puslitkoka, dilakukan dengan pendekatan langsung pada petani dan kelompoknya.

“Kami harus turun ke bawah. Yang kita latih hatinya dulu. Teknologi itu mudah dipelajari,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES