Peristiwa Daerah

Ini lho, Kelebihan Pondok Pesantren

Senin, 15 Agustus 2016 - 07:35 | 245.91k
ilustrasi. Kegiatan rutinitas santri yakni mengaji dan sholat di pondok pesantren. (Foto: Senda Hardika Prasasti/TIMES Indonesia)
ilustrasi. Kegiatan rutinitas santri yakni mengaji dan sholat di pondok pesantren. (Foto: Senda Hardika Prasasti/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj mengatakan terdapat beberapa hal yang menjadikan pondok pesantren bisa menjadi pilihan para orang tua untuk pendidikan anaknya. "Setidaknya ada empat kelebihan pesantren,” ujar Said.

Said menjelaskan, di pesantren terjadi transformasi pengetahuan atau ta'lim sehingga begitu banyak disiplin pengetahuan yang diajarkan para kiai kepada santri. Sejumlah referensi yang masuk mulai dari kategori awal, ringan hingga berat, diajarkan di pesantren.

"Yang kedua, di pesantren ada tadris," ujar Said. Yang dimaksud tadris di sini, ilmu yang telah disampaikan bukan semata menjadi pengetahuan. "Yang lebih ditekankan adalah pengamalan ilmu tersebut dalam keseharian," ungkapnya.

Kelebihan ketiga dari produk pesantren adalah ta'dib atau disiplin. Kiai Said kemudian menceritakan pengalaman ketika menjadi santri di Pesantren Lirboyo Kediri.

“Saat itu, kalau diperkirakan datang terlambat, para santri memilih tidak masuk karena malu,” kenangnya, seperti dikutip dari laman resmi nu.or.id, Senin (15/8/2016).

Karena disiplin tinggi yang dimiliki, para santri lebih tertantang untuk menghafal dan memahami materi yang disampaikan para guru. Sekadar memberi contoh, para santri berlomba untuk menghafal dan memahami materi Alfiyah dan sejenisnya. "Itu tanpa harus berpikir kelak akan jadi apa," katanya.

Kemudian yang keempat, di pesantren ada tarbiyah. Pengertian tarbiyah ala pesantren adalah menyempurnakan amanah yang telah diberikan Allah SWT.

“Kalau Allah menciptakan manusia, termasuk anak-anak kita, maka di pesantren mereka ditingkatkan kualitasnya," ujar guru besar tasawuf UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Dengan pendekatan tarbiyah ini, menurutnya Nabi Muhammad SAW sukses melahirkan sahabat pilihan.

“Sayyidina Umar dulu adalah bukan termasuk orang terpelajar,” ujarnya.

Demikian pula ia dikenal sebagai bromocorah, serta jauh dari harapan menjadi pendukung Nabi. “Namun dengan proses tarbiyah yang dimiliki nabi, akhirnya Sayyidina Umar berhasil menjadi sahabat pilihan,” ungkapnya.

Kendati demikian, Said berpesan kepada para orang tua untuk hati-hati dan selektif memilih pesantren. Karena ada sebagian pesantren yang telah mengajarkan merakit bom dan tindakan anarkhis lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES