Peristiwa Daerah Bondowoso Republik Kopi

Perhutani Ajak ''Presiden Republik Kopi'' Panen Raya Kopi

Sabtu, 13 Agustus 2016 - 16:10 | 173.06k
Adapun pihak yang hadir dalam Panen Raya Kopi 2016 diantaranya, H. Amin Said Husni (Bupati Bondowoso), Ahmad Dafir (Ketua DPRD), Arief Wicaksono (Pimpinan Bank Jatim Cabang Bondowoso), Drs.H. Hidayat (Sekda Kab. Bondowoso) di perkebunan kopi milik KPH Bon
Adapun pihak yang hadir dalam Panen Raya Kopi 2016 diantaranya, H. Amin Said Husni (Bupati Bondowoso), Ahmad Dafir (Ketua DPRD), Arief Wicaksono (Pimpinan Bank Jatim Cabang Bondowoso), Drs.H. Hidayat (Sekda Kab. Bondowoso) di perkebunan kopi milik KPH Bon
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Bondowoso, Jawa Timur menggelar panen raya kopi hutan 2016, bersama 'Presiden Republik Kopi', H Amin Said Husni, yang juga menjabat Bupati Bondowoso.

Amin Said Husni mendapat 'gelar' Presiden Republik Kopi setelah Kabupaten Bondowoso yang dipimpinnya mendeklarasikan Bondosowo yang kaya akan kopi sebagai Republik Kopi.

BACA JUGA: Besok, Petani Bondowoso Gelar Panen Raya Kopi Hutan

Dalam panen raya kopi hutan yang digelar KPH Bondowoso, Sabtu (13/8/3026) itu, berlangsung ditengah hutan yang ditanami kopi, tepatnya di petak 82, di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukosari, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso.

BACA JUGA: Besok Malam, Pesta Rakyat Harjabo 197 Tahun

Panen raya tersebut dihadiri oleh banyak pihak, diantaranya, Kepala Devisi Regional Perhutani Jawa Timur, Andi Purwadi, Kapolres Bondowoso, AKBP Afrisal, Sekda Bondowoso, Hidayat, Direktur Puslitkoka, Dr Misnawi, perwakilan Bank Indonesia, Bank Jatim pewakilan Bondowoso, dan ratusan petani kopi hutan di sekitar hutan.

Sebelum melakukan panen raya kopi 2016, digelar acara potong tumpeng bersama petani, sebagai bentuk syukur, karena pohon kopi yang sudah lama ditanam berhasil dipanen dengan sempurna.

Dalam sambutannya, Administratur KPH Perhutani Kabupaten Bondowoso, Adi Winarno, mengajak para petani kopi untuk terus menjaga dan melestarikan hutan untuk kesejahteraan bersama.

"Petani bisa menanam segala jenis tanaman yang cocok. Misalnya kopi dan tanaman lainnya, yang tidak merusak hutan," katanya.

Menurut Adi, hutan yang kini panen raya kopi hutan 2016, adalah hutan yang masih "virgin". Seluruh pohon yang ada masih aman dan lindung. Tak ada tangan usil yang berusaha merusak hutan.

"Kayu hutannya tetap aman, walaupun sudah roboh, tidak akan dibawah kemana-mana. Tetap utuh ditempatnya. Jika macam-macam dicuri, akan langsung ditangkap polisi. Terima kasih pak Kapolres yang ikut serta mengamankan hutan," kata Adi.

Bupati Bondowoso tampak terseyum sambil memetik biji kopi di petak 82 KPH Bondowoso dalam acara Panen Raya Kopi 2016, Sabtu (13/8/3026). (Foto: Senda Hardika Prasasti/TIMES Indonesia)

Adi menegaskan, pihaknya meminta pihak kepolisian untuk langsung memproses dan menangkap jika ada praktik illegal logging. "Pak Kapolri Republik Kopi (sebutan untuk Kapolres Bondowoso), silahkan tangkap jika ditemukan pelaku illegal logging," tegas Adi.

Lebij lanjut Adi menjelaskan, pihaknya meminta petani kopi di wilayahnya untuk terus menjadi produktivitas dan kualitas kopi.

"Produktivitas harus terus ditingkatkan. Perhutani siap jadi mentor para petani kopi. Kami juga mohon kepada pihak Puslitkoka untuk terus melakukan penelitian dan kami siap memfasilitasi di wilayah kami," harapnya.

Dia juga berharap, bagaimana Puslitkoka Indonesia terus mencari teknologi yang bisa meningkatkan kopi di Bondowoso di level dunia.

"Untuk semua pihak, harus terus berinovasi bagaimana setiap wisatawan yang datang ke Bondowoso Republik Kopi, tidak kesulitan menemukan kopi Arabika Bondowoso. Bisa menikmati rasa kopinya dan berwisata ke kebun kopi," ungkapnya.

Diketahui, KPH yang paling aman di Jawa Timur aku Adi adalah KPH Bondowoso. Hal itu berkat kerjasama "Kapolri Republik Kopi". Selain itu, karena KPH Perhutani Bondowoso juga sudah dekat dan terus bergandeng tangan dengan masyarakat di sekitar hutan.

Terakhir Adi juga mengajak bagaimana hulu dan hilirnya terus dikembangkan bersama. "Makanya jangan sampai pihak luar cari kopi Java Ijen Raung tidak menemukan. Kopi kelas A harus banyak ditemukan di Bondowoso Republik Kopi," ujarnya.

Para perani tambahnya, tidak hanya menjual bubuk kopi. Tapi bagaimana minum kopi juga di Bondowoso.

"Kami juga mengajak semua pihak bagaimana membuka banyak kedai kopi. Karena Bondowoso adalah Republik Kopi. Hal ini hanya ada di Bondowoso," tegasnya.

Pihak perbankkan juga harus ikut serta mendorong bagaimana modal petani mudah. Karenanya perlu ada penelitian khusus berapa perputaran uang yang ada.

Jika perputaran uang besar, jelas bahwa petani kopi di Bondowoso sudah memberikan kontribusi atas peningkatan ekonomi Bondowoso dan Indonesia secara umum.

"Selamat panen raya kopi hutan untuk petani di Bondowoso. Semoga terus jaya dan selaku menjaga hutan dengan baik dan benar. Hutan harus memberikan kesejahteraan pada rakyat Indonesia," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES