Jokowi Minta Kebakaran Hutan Diatasi Lebih Dini

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden RI, Joko Widodo meminta penanganan kebakaran hutan dan lahan dilakukan sedini mungkin, sehingga api tak membesar dan menyebar ke mana-mana seperti di tahun sebelumnya.

"Kalau diselesaikan lebih awal akan lebih bagus, mumpung masih sedikit, kalau sudah ribuan akan sulit," tegasnya saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Menurutnya, jumlah titik api sekarang sudah turun 74 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun ia menegaskan jika 217 titik api di seluruh Indonesia saat ini tetap harus diwaspadai. Untuk itulah, presiden ingin kecepatan penanganan yang lebih terpadu dan efektif sehingga jumlahnya tak sampai bertambah.

Presiden juga menyatakan jika titik-titik api yang muncul di Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara, harus segera diatasi supaya tidak sampai membesar dan bertambah banyak.

Selain itu, presiden memprediksi kebakaran hutan dan lahan akan memuncak pada Agustus-September mendatang, sehingga langkah antisipasi harus disiapkan. "BNPB, Kementerian LHK, Polri, TNI agar pada 2016 segera melakukan penyelesaian sedini mungkin sebelum api ke mana-mana," lanjutnya.

Seperti tahun sebelumnya, presiden menyebut perintah kepada Kapolri, Panglima TNI, hingga pemimpin teritorial TNI dan Polri masih berlaku. "Janji kita saat itu ada reward (penghargaan) dan punishment (penghukuman)," ujarnya mengingatkan.

Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, presiden juga menyebut perlunya edukasi dan penyadaran pemilik lahan dan masyarakat. Selain itu perlu juga penegakan hukum hingga pengenaan sanksi administrasi, perdata dan pidana untuk tiap pelanggaran. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement