Pertamina-PPPA Daqu Sinergi Lahirkan Penerus Qur'ani

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Visi PPPA Daarul Qur'an Membangun Indonesia dengan Alqur'an' terus dikibarkan. Visi ini pun banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Pertamina Retail.

Pihak Pertamina Rabu (10/8/2016) berkunjung ke PPPA Daqu di kawasan bisnis CBD, Ciledug. Budi Aji, manajer Non Fuel Marketing Pertamina Retail, mengatakan; "Kunjungan kali ini untuk menyambung tali silaturrahim. Kalau kita berdekatan dengan orang-orang sholeh, InsyaAllah akan ketularan shaleh. Begitu pun dengan perusahaan, kalau kita mengelola perusahaan dengan nilai-nilai keislaman, insyaAllah hasilnya pun barokah."

Pria 49 tahun ini menyampaikan, semua pesantren dan lembaga dakwah, pasti memiliki daya saing masing-masing, dan Daarul Qur'an mempunyai itu. Pertamina Retail dan PPPA Daarul Qur'an pun sepakat untuk bersatu padu, bahu-membahu, dan saling men-support.

"Apa kekuatan Pertamina dan Daarul Qur'an, kita kawinkan saja, agar tercipta program yang manfaat. Karena, perusahaan yang kompetitif adalah yang paling banyak bermanfaat," imbuhnya.

Pertamina memahami, bisnis yang dilakukan tanpa menyertakan Allah dalam perjalanannya, niscaya tidak akan berkah. Hal itu yang kini Pertamina ciptakan di lingkungan kerja mereka.

Tidak hanya berdakwah dan menyebarkan kebaikan, namun mereka juga akan mengajak serta seluruh karyawannya untuk meningkatkan kualitas ibadah agar lebih dekat kepada Allah.

Mustawan Kamil, sebagai Ast. Men New Bussiness, menambahkan, secara bisnis, Pertamina tentunya mendekati pasar, tapi secara spiritual. Mereka mendekati yang mempunyai bisnis, yakni Allah ta'ala. Sehingga semua lini terisi, dari usaha maupun spiritual.

"Harapannya, perilaku pekerja lebih terjaga karena akhlaq yang mulia," ucap Mustawan.

Dirinya melanjutkan, selain silaturrahim, kedatangan mereka pun sebagai bentuk terima kasih atas bantuan PPPA Daarul Qur'an kepada Pertamina, terutama pada Ramadan kemarin. Baik pusat maupun unit, banyak yang menerima manfaatnya, mulai dari tausiyah ba'da Dzuhur, belajar membaca Alqur'an hingga klinik tahsin. Apalagi, kedatangan Ustad Yusuf Mansur dan tausiyah khasnya, di tengah-tengah mereka pada bulan lalu.

"Tak lupa, kami pun melanjutkan pembicaraan direksi tentang sinergi yang lebih intensif. Diantaranya untuk perekrutan tanaga kerja baru di Pertamina," tutur lelaki kelahiran 1969 ini.

Para assatidz Daarul Qur'an, lanjut ia, dapat berperan dalam menyeleksi calon pegawai di sisi membaca Alqurannya. Atau, memberikan fasilitas pondok pesantren bagi pekerja yang akan turun langsung ke lapangan.

"Karena ke depannya, kami tidak mengharapkan adanya pegawai yang buta huruf hijaiyah," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement