Indonesia Positif

JK: Jadikan Masjid untuk Memakmurkan Masyarakat

Jumat, 05 Agustus 2016 - 07:42 | 36.92k
Wapres Jusuf Kalla saat membuka seminar internasional di Jakarta.(foto: setwapres for timesindonesia)
Wapres Jusuf Kalla saat membuka seminar internasional di Jakarta.(foto: setwapres for timesindonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) berpesan pada pengurus masjid di seluruh Indonesia untuk menjadikan masjid sebagai tempat memakmurkan masyarakat dan menangkal aliran yang menyimpang.

Pesan itu disampaikan JK saat membuka membuka Seminar Internasional The Muslim World League (MWL) atau Rabithah Al-‘Alam Al-Islami dengan tema “Peran Masjid dalam Membentengi Umat dari Pemikiran Menyimpang”, di Aula Buya Hamka Kompleks Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran, Jakarta, Kamis, (4/8/2016).

”Sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia saya titip untuk menjaga bagaimana masjid memakmurkan masyarakat kita agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan harapan dan pemikiran-pemikiran pada masyarakat. Itulah yang kita inginkan,” ujar JK.

Menurut Wapres, masih banyak orang yang melakukan tindakan radikal yang mengatasnamakan agama. Hal ini tentu menyimpang dari ajaran Islam sebenarnya.

“Menyimpang di sini tentu menyimpang daripada jalan utama seluruh agama kita. Radikalisme, terorisme ataupun tindakan yang mengatasnamakan agama untuk kepentingan-kepentingan yang lainnya,” tegas Wapres.

Lebih lanjut Wapres menyatakan bahwa penyimpangan pemikiran atau perbedaan pemikiran lebih disebabkan oleh masalah politik, kekuasaan dan ideologi.

“Apabila terjadi suatu perbedaan-perbedaan ideologis, kemudian politik, kekuasaan dan juga kekayaan, maka terjadilah umat Islam tercerai berai seperti pada dewasa ini,’’ ungkapnya.

Wapres menambahkan, bahwa pemikiran radikalisme yang kemudian menimbulkan terorisme, apabila dilihat dengan seksama, terjadi lebih disebabkan oleh kemarahan para pemuda. Kemarahan generasi muda akibat masalah-masalah pendudukan dan penghancuran negerinya. Akibat kehancuran itulah maka timbulah generasi muda yang pemarah karena tidak punya harapan masa depan, yang kemudian mempergunakan solidaritas agama sebagai cara.

“Jadi umat harus diberikan masa depan yang lebih baik,” ujarnya Wapres.

Wapres menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang terjadi akhir-akhir ini. Walaupun hampir semua negara sudah merdeka, tetapi satu sama lain saling berperang dan bunuh membunuh. Namun Wapres bersyukur karena umat Islam Indonesia dan di Asia Tenggara, tidak terseret dalam pertentangan-pertentangan seperti itu.

"Mari kita semua bersatu padu. Dan tentu saya mengharapkan Islam mempunyai peran untuk menyatukan umat ini secara baik. Indonesia menyadari hal ini oleh karena itulah Indonesia sangat terbuka dan sangat memahami dan memberikan arti persatuan kepada siapapun di negeri ini," tandas wapres.

Hadir dalam seminar itu antara lain Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ. Habibie, Sekjen Rabithah Al-Alam Al Islam, Abdullah Bin Abdul Muhsin Al-Turki, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid serta Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES