Peristiwa Daerah

Perahu Terbalik, Nelayan Banyuwangi Hilang di Selat Bali

Sabtu, 30 Juli 2016 - 10:34 | 194.74k
Kapal jungkung Mandarin yang sempat tebalik akibat terjangan ombak di perairan Selat Bali berhasi ditarik ke pelabuhan TPI Muncar, Banyuwangi, Sabtu (30/7/2016). (foto: Romi Syaroni/TIMESIndonesia)
Kapal jungkung Mandarin yang sempat tebalik akibat terjangan ombak di perairan Selat Bali berhasi ditarik ke pelabuhan TPI Muncar, Banyuwangi, Sabtu (30/7/2016). (foto: Romi Syaroni/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Seorang nelayan ikan di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur dilaporkan hilang setelah perahu yang ditumpanginya terbalik di tengah laut. Perahu dengan nama Mandarin terbalik akibat diterjang gelombang tinggi di perairan selat Bali.

Satu korban hilang bernama Suyono (63), warga desa lembongan, Kecamatan, Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, sedangkan Usman (55) pemilik perahu, warga Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar berhasil selamat.

"Kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis sekitar pukul 22.00 WIB. Korban selamat berhasil mendarat di permukaan Pukul 23.00 WIB. Usman berhasil selamat setelah bertahan di laut dengan memegangi boks ikan," kata Sertu (SAR) Gani Wiratama, Komandan Operasi SAR, Sabtu (30/7/2016) saat ditemui di Pokso Pencarian di Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan Muncar.

Selain Usman, Tim SAR gabungan juga berhasil mengevakuasi kapal Mandari dan menariknya ke pelabuhan TPI Muncar.

Gani mengatakan, pencarian sudah dilakukan selama dua hari, sejak mendapat laporan di terima Basarnas pada Jumat (29/7/2016) pagi.

"Hingga saa ini pencarian masih dilakukan dengan menerjunkan tim gabungan, mulai Basarnas, BPBD Banyuwagi, RAPI, dan Potensi SAR," imbuhnya.

Tim gabungan ini melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu karet. Pencarian difokuskan pada sekitar titik koordinat S 8°26'34,06" E 114°20'41,96" tempat jatuhnya perahu.

"Kami sisir hingga pantai teluk Sembulungan, pantai Gumuk Kantong, pantai Palu Kuning dan pantai Bomo. Tapi kendalanya arus laut kencang ditambah gelombang tinggi,” pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES