Peristiwa Daerah

Tulungagung Ajukan Pembangunan Bandara Komersil

Kamis, 28 Juli 2016 - 02:17 | 206.10k
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Abd Rahman Saleh Malang (Foto: Senda Hardika/ TIMES Indonesia)
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Abd Rahman Saleh Malang (Foto: Senda Hardika/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pemerintah Kabupaten Tulungagung mengajukan usulan lokasi/lahan untuk pembangunan bandara perintis komersial di wilayah Jawa Timur bagian selatan.

Bupati Tulungagung Sahri Mulyo di Tulungagung menjelaskan, dalam surat pengajuan atau usulan tersebut, calon lahan bandara ada di wilayah Kabupaten Tulungagung bagian timur. Lokasi ini berbeda dengan usulan awal yang menempatkan bandara di wilayah Kecamatan Campurdarat.

"Daerah Campurdarat dan Pakel itu terlalu riskan karena terlalu banyak gunung. Ini di Campurdarat kalau 'run-way' begitu di timur terbentur gunung, terlalu bahaya, sementara 'run-way' pesawat itu di Indonesia, khususnya Jawa kan selalu mengarah timur-barat," kata Sahri, Rabu (27/7/2016).

Kontur wilayah itu pula yang membuat tim teknis dan perencanaan Pemkab Tulungagung akhirnya memilih mengusulkan daerah timur sebagai alternatif pembangunan bandar udara atau bandara. "Kami cukup optimistis pilihan lokasi (bandara) nanti akhirnya jatuh di wilayah Tulungagung karena lokasinya yang paling strategis dan berada di segitiga wilayah eks-Karesidenan Mataraman," ujarnya.

Sahri mengatakan, beberapa daerah lain seperti Trenggalek, Ponorogo dan Pacitan tidak akan menjadi pertimbangan lokasi bandara oleh Kementrian Perhubungan, karena faktor geografinya yang bergunung.

Sementara Blitar dan Kediri, menurut Sahri pasti akan dikesampingkan tim Kemenhub karena faktor Gunung Kelud. "Madiun atau Magetan mungkin bisa, tapi itu kan bergantung keputusan lembaga terkait di pusat karena kalau di Maospati, misalnya, sinerginya dengan lapangan udara militer," ujarnya.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (sebelum perombakan kabinet) mengumumkan rencana pembangunan bandara baru di Jawa Timur.

Rencananya, bandara tersebut akan diselesaikan dalam dua tahun pembangunan dengan anggaran Rp700 miliar dari APBN.

Pembangunan tersebut merupakan tindak lanjut atas penyampaian surat pernyataan bersama delapan kepala daerah kepada Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan (kala itu) saat berkunjung di Ponorogo bulan Ramadhan lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES