Peristiwa Internasional

Ini Dia Sosok 'Srikandi' Asal Malang Berhasil Menembus Gedung Putih

Selasa, 26 Juli 2016 - 00:26 | 102.16k
Ima Matul Maisaroh bersama Presiden Barack Obama. (foto: indonesianlantern)
Ima Matul Maisaroh bersama Presiden Barack Obama. (foto: indonesianlantern)

TIMESINDONESIA, MALANG – Seorang perempuan berkerudung sedang menunggu pembeli di sebuah toko yang berada tepat di depan rumahnya. Ia adalah Haris Susana, adik termuda Ima Matul Maisaroh, seorang mantan buruh migran asal Indonesia yang menjadi salah satu pembicara pada Konvensi Nasional Partai Demokrat, di Pennsylvania, Amerika Serikat.

"Kami tiga bersaudara, perempuan semuanya. Mbak Ima, mbak Ida (Daulatussaadah) dan terakhir saya," ujar Susana, saat dikonfirmasi TIMESIndonesia di kediamannya di Dusun Krajan, Desa Kanigoro Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin, (25/7/2016).

Turiyo dan Alimah adalah orang tua dari tiga bersaudara tersebut yang saat ini tinggal tak jauh dari rumah yang ditinggali Susana, hanya terpaut jalan dan satu rumah di depan rumah Susana.

Namun Turiyo dan Alimah sedang berpergian saat kami kunjungi ke kediamannya, sedangkan Ima masih berada di Amerika Serikat.

"Mbak Ima sudah lama tidak pulang. Terakhir pulang dua tahun lalu, dan telpon pada saat bulan puasa kemarin," kata Susana.

Ima, perempuan berumur 33 tahun tersebut sudah menikah sejak duduk di bangku kelas satu Sekolah Menengah Akhir (SMA) dan meninggalkan rumah akibat sering dipukul oleh suaminya yang terpaut 12 tahun.

Ia meninggalkan rumah dan memutuskan untuk menjadi seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Amerika pada tahun 1997 dengan iming-iming menjanjikan yaitu USD 150 per bulan dan tanpa adanya biaya apapun untuk berangkat. "Saya masih Sekolah Dasar saat mbak Ima pergi bekerja," kata Susana.

Setelah bercerai dengan suaminya dan bekerja sebagai TKW di Kota Los Angles, Ima tak kunjung mendapatkan kehidupan lebih baik.

Di negeri paman sam tersebut, Ia dua tahun bekerja tanpa mendapatkan gaji. Ia terbujuk dengan rayuan pria kenalannya yang menawari bekerja di Kota Los Angles sebagai pembantu saat itu, disana Ia disiksa dan dipekerjakan seperti seorang budak.

Perempuan yang saat ini sudah memiliki tiga orang anak dengan suaminya seorang bule tersebut dulunya dipekerjakan selama 18 jam per hari tanpa adanya libur, dan itu Ia rasakan selama tiga tahun. Sampai suatu saat Ia memberanikan untuk kabur dari mimpi buruknya tersebut.

Ima kabur berkat pertolongan sesama pembantu yang bekerja di rumah yang tak jauh dari tempat Ia bekerja. Ima mengirimkan surat kepada sesama pembantu tersebut sampai akhirnya berhasil diselamatkan dan dibawa ke kantor Koalisi Lawan Perbudakan dan Perdagangan Manusia (CAST) di Amerika Serikat.

Di CAST, Ima dirawat dan diberikan keterampilan sampai akhirnya Ia bergabung dan menjadi seorang aktivis di lembaga CAST pada tahun 2005 dan berkampanye melawan perbudakan serta perdagangan manusia.

Kemudian, pada tahun 2012, Presiden Barack Obama menunjuk perempuan yang saat kecil sekolah di Madrasah Tsyanawiyah di Gondanglegi, Kabupaten Malang , Jawa Timur tersebut sebagai salah satu anggota Gugus Tugas Pembrantasan Perdagangan Manusia (PITF). Dilansir dari laman Indonesian Lantern, Ima akan mengisi panggung utama Stadion Fargo dalam Kongres Nasional Partai Demokrat.

Disana Ia diminta berpidato mengenai pengalamannya sebagai korban perbudakan manusia, dan juga menyampaikan program-program penanggulangan perbudakan dan perdagangan manusia yang telah dilakukan Hillary Clinton, yang merupakan calon terkuat dalam Konvensi Partai Demokrat.

Perempuan yang diangkat menjadi salah satu Dewan Penasehat Perdagangan Manusia Barack Obama tersebut dijadwalkan akan pulang ke tanah kelahirannya pada akhir tahun ini. "Rencannya bulan depan pulang, tapi diundur," ujar Susana.

Untuk diketahui, seperti dilansir dari laman Indonesia Lantern, tercatat 40 ribu sampai 45 ribu menjadi korban perdagangan manusia. Dan bersama tiga anggota lainnya, Ima Matul dipercaya menangani persoalan tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES