Ciptakan Dai Moderat, Menag Gandeng Menteri Wakaf Mesir
TIMESINDONESIA, MESIR – Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin melakukan kesepakatan dengan Menteri Wakaf Mesir, Muhammad Mukhtar Jumah untuk melakukan pelatihan para dai berwawasan moderat demi bisa menyebarkan pemahaman Islam Rahmatan lil Alamin.
Kesepakatan itu dihasilkan usai pertemuan di Kairo, Mesir pada Minggu (24/7/2016) waktu setempat. Di dalamnya, kedua belah pihak membahas banyak hal, termasuk fenomena ekstremisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama.
"Ada sejumlah konsep dasar keislaman yang disalahpahami oleh sebagian kalangan umat Islam, sehingga melakukan aksi terror," ujar Menteri Jumah mengawali pembicaraan dengan Menag.
Menurut Jumah, salah satu contoh kesalahpahaman tersebut terkait konsep Jihad dan Takfir. Ia mengklaim deklarasi jihad tidak boleh dilakukan oleh perorangan atau kelompok, tetapi oleh negara bedasarkan undang-undang yang berlaku.
Demikian pula soal hak menyatakan seseorang kafir atau tidak, Jumah menegaskan harus dilakukan lembaga peradilan. Sebab hal itu terkait banyak hal seperti waris, pemakaman dan sebagainya. Untuk itu, ia menawarkan pentingnya pelatihan (daurah) bagi para dai yang berwawasan moderat.
Tawaran tersebut kontan disambut Menag Lukman. Menurutnya, juru-juru dakwah mempunyai posisi strategis dalam memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat. Untuk itu, sudah semestinya mereka diberi bekal pemahaman yang terkait Islam rahmatan lil alamin.
"Tanggungjawab Indonesia dan Mesir sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar untuk berkontribusi dalam memecahkan masalah keumatan sangatlah besar," ujarnya.
Selain pelatihan, Menag dan Menteri Wakaf Mesir juga memandang pentingnya kerjasama penerbitan dan penerjemahan buku-buku keagamaan dalam Bahasa Indonesia yang meluruskan kesalahpahaman seputar konsep keislaman. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Dhian Mega |
Sumber | : Berbagai Sumber |