Peristiwa Daerah

Masyarakat-Mahasiswa Sepakat Wujudkan Kedaulatan Pangan Desa

Senin, 25 Juli 2016 - 04:29 | 83.61k
Kegiatan tanam padi yang dilakukan TNI bersama masyarakat dalam upaya pencapaian program swasembada pangan. (Foto: Istimewa)
Kegiatan tanam padi yang dilakukan TNI bersama masyarakat dalam upaya pencapaian program swasembada pangan. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pertanian desa merupakan hal terpenting dalam terwujudnya ketahanan atas pangan, karena itu para penggiat dan penggerak kedaulatan desa atas pangan terus menguatkan peran desa.

Hal tersebut disampaikan Ketua Presidium Asian Solidarity Economy Council (ASEC) Indonesia, Bambang Ismawan, dalam acara Temu-Bahas Penggerak dan Penggiat Kedaulatan Desa bertema Desa sebagai Lumbung Pangan melalui program organic integrated farming system dan rantai pasok solidaritas.

"Seperti pohon besar, desa itu seperti akar. Jika akar itu rapuh, maka Indonesia akan runtuh," ujar Bambang dalam paparan diskusi yang diselenggarakan di Universitas Islam Raden Rahmat, Malang, Jawa Timur, Minggu, (24/7/2016).

Bambang menilai terdapat tiga poin yang menjadi persoalan dalam mewujudkan Indonesia berdaulat atas pangan, yaitu modal sosial, modal finansial, dan modal kemampuan berproduksi dan memasarkan secara berkeadilan.

"Modal sosial kita tergerus oleh kekuatan politik, sehingga banyak petani kadang tidak percaya diri," ujarnya.

Bambang menegaskan perlunya upaya kerja keras semua elemen dan stakeholder dalam memformulasikan bagaimana membangun desa berdaulat atas pangan.

"Ini tidak boleh sekali saja, upaya ini harus terus dan berkembang dan terus kerjasama, masyarakat dan masyarakat, juga masyarkat dengan pemerintah," jelasnya.

Dalam acara yang dihadiri berbagai elemen masyarakat juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti LSM Sinergi Indonesia dan Forum Desa Mandiri Tanpa Korupsi (DMTK) ini ditargetkan akan menghasilkan simulasi model sebuah Desa yang Berdaulat sebagai Lumbung Pangan.

"Model desa berdaulat atas pangan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaksanaannya di desa-desa lainnya di Indonesia," imbuhnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Raden Rahmat, Hasan Abadi sangat mendukung kegiatan tersebut, Ia menilai upaya membangun desa tersebut sama dengan visi Unira.

"Tak hanya dosen, nantinya kami juga akan melibatkan mahasiswa kami untuk mensukseskan kedaulatan desa atas pangan tersebut," jelasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES