Peristiwa Daerah

Anak-anak Dilibatkan Lepas Ratusan Ekor Tukik

Minggu, 24 Juli 2016 - 10:38 | 58.48k
Sejumlah Anak-anak ketika melepasliarkan tukik di kawasan Pantai Dusun Jeni, Desa Kepanjen, Gumukmas, Jember. (Foto: Mahrus Sholih/ TIMES Indonesia)
Sejumlah Anak-anak ketika melepasliarkan tukik di kawasan Pantai Dusun Jeni, Desa Kepanjen, Gumukmas, Jember. (Foto: Mahrus Sholih/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Sejumlah anak-anak Dusun Jeni, Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Jember, Jawa Timur, melepasliarkan ratusan penyu hijau, di kawasan pantai dusun setempat. Hal itu untuk mengajarkan kepada mereka agar mencintai satwa langka yang dilindungi.

Selain agenda rutin yang dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Indah Lestari, dusun setempat, yang dilakukan antara bulan Juli hingga Desember. Pelepasan tukik tersebut juga untuk memperingati Hari Anak Nasional, yang bertepatan dengan Sabtu 23 Juli kemarin.

“Karena suatu ketika, anak-anak ini akan menjadi generasi penerus yang akan menggantikan kami melestarikan penyu, sehingga kami harus mengenalkan kepada mereka,” kata Sugianto, Ketua Pokmaswas Indah Lestari, Minggu (24/7/2016).

Kelompok masyarakat ini, sejak tiga tahun terakhir rutin melestarikan penyu yang bertelur di sepanjang pantai laut selatan Jember. Mulai dari Kecamatan Puger, Gumukmas, hingga Kecamatan Kencong.

Selain itu, kelompok masyarakat yang beranggotakan 15 orang ini juga menyelamatkan telur-telur penyu yang berada di kawasan Pulau Nusa Barong, salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di selatan Jember.

“Jika tidak, telur penyu itu akan diambil oleh para penjarah. Kami secara swadaya menyelamatkannya, kemudian kami tetaskan secara tradisional di rumah,” ujar Sugianto.

Sedikitnya, ada 172 tukik yang dilepasliarkan. Pelepasan ini adalah yang ke-11 kalinya sejak Pokmaswas tersebut berdiri pada 2013 lalu. “Jika dihitung ada sekitar 1500 tukik yang telah kita lepaskan,” katanya.

Sejumlah anak yang turut melepas tukik, terlihat gembira. Bahkan mereka menyemangati tukik itu untuk cepat sampai ke lepas pantai. Sehingga suasananya mirip perlombaan balap tukik.

“Saya sudah ketiga kalinya ikut melepas tukik. Saya sangat menyukai (kegiatan) ini,” ujar Muhamad Sutris, salah seorang anak dari dusun setempat.

Siswa kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) ini, mengaku bersemangat ketika diajak oleh pamannya ikut melepaskan tukik. Dia terobsesi oleh film animasi Finding Nemo, yang salah satu adegannya menunjukkan aktifitas penyu ketika bermigrasi.

“(Dalam film itu) Penyunya ada yang berbahasa Madura,” kata Sutris, sembari tertawa.

Bocah 9 tahun ini pun berharap, agar tukik yang dia lepaskan selamat dan dapat kembali lagi ke pantai tersebut ketika dewasa.

“Sebab kata paman saya, tukik yang telah dewasa akan kembali ke pantai saat akan bertelur,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES