Gayeng With YM

Kenapa Malu Berdoa?

Senin, 18 Juli 2016 - 08:54 | 48.17k
Ilustrasi
Ilustrasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dulu saya malu berdoa saat mau naik transportasi umum, pesawat, bis, atau kereta. Rasanya gimana gitu kalo ngangkat tangan terus serius berdoa minta keselamatan dan diliatin banyak orang. Apalagi lagi makan direstoran, makanan sudah disajikan. Terus kita tahan sebentar, kita angkat tangan berdoa. Akhirnya berdoa hanya dibatin saja, dalam hati saja, sambil benerin kursi atau masang sabuk pengaman.

Kalo direstoran, doa juga nggak ngangkat tangan, akhirnya dibatin biar nggak diliatin orang. Sampe suatu saat saya makan bersebelahan dengan agama lain. Makanan sudah disajiin tapi nggak langsung disikat. Beliau angkat Tangan, Mata dipejamkan, serius berdoa, nggak sebentar tapi cukup lama. Maka dalam hati saya, Masya Allah mereka nggak malu berdoa, mereka serius dan lama doanya sebelum makan.

Sejak saat itu saya sadar, kenapa harus malu berdoa, kita pemeluk agama Islam harusnya lebih dari itu. Bagaimana dengan sahabat-sahabat semua. Apakah masih juga malu berdoa serius diruang publik..?

Naik pesawat, kereta, bis, makan direstoran, angkat aja tangan, berdoa aja yang serius. Kan kita butuh berdoa, bahkan sudah ada doanya masing-masing, agama kita ngajarin. Tapi kita yang nggak pake..

Bahkan etnis China, mereka nggak malu saat buka toko, terus berdoa didepan tokonya dengan bawa semacam dupa. Niat mereka berdoa, memohon keberkahan, apapun itu. Kita nih.. Kita.. Doa nggak..?

Mulai kerja, buka toko, ngidupin mesin, masuk ruangan, memulai rapat, makan, minum, naik kendaraan. Apalagi saat kita Qimayullail, bersendirian hanya dengan Allah. Berdoalah yang serius, jangan malu. Berdoa, baca sholawat, baca Waqiah, sholat dhuha, dzikir dan lain-lain disetiap pagi. Serius minta kepada Allah.

Yuk, sama-sama kita belajar untuk bisa berdoa yang serius kepada Allah, baik dikala rame atau bersendiri.
 

*leh Anwar Sani

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : YusufMansur.com

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES