Peristiwa Nasional

Indonesia Wajib Gunakan Alutsista Dalam Negeri

Kamis, 21 Juli 2016 - 04:31 | 45.29k
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung (Foto: setkab)
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung (Foto: setkab)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), untuk melakukan terobosan perubahan mendasar dan strategis.

 Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, pertama yang harus dilakukan adalah membuat strategi yang harus ditempuh dalam waktu lima, sepuluh tahun ke depan. Kedua mengenai bagaimana mencapainya, dan ketiga, seberapa atau berapa banyak dana yang dibutuhkan.

“Untuk itu, presiden memberikan penegasan apabila alutsista atau produk-produk pertahanan yang bisa diadakan, diproduksi di dalam negeri seperti di Pindad, PT DI, PT LEN, PT INTI, PT PAL, PT Bahana dan seterusnya, maka diwajibkan untuk menggunakan produk dalam negeri,” kata Pramono, Rabu (20/7/2016) usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta.

Pramono mengatakan, KKIP diminta untuk membuat roadmap yang lebih jelas untuk produk-produk dalam negeri yang direncakan untuk jangka panjang.

Menurutnya, banyak produk-produk Indonesia yang ternyata di Timur Tengah, Arab, kemudian Thailand, Filipina bahkan Malaysia dan beberapa negara lainnya, Uni Eropa juga  menggunakan produk-produk dari Pindad, PT DI dan sebagainya.

“Sehingga dengan demikian ini yang diminta untuk dilakukan adalah pada pembelian alutsista atau alat-alat strategis pertahanan harus bersifat bottom up, dari bawah usulan sampai dengan ke atas. Tidak kemudian alat itu dibeli ternyata tidak bisa digunakan secara optimal, maksimal di lapangan sesuai dengan kebutuhan atau planning rencana pertahanan kita,” terang Pramono.

Seskab menambahkan, Presiden Jokowi meminta dalam waktu 3 sampai 5 bulan dilakukan audit terhadap industri-industri strategis pertahanan agar dapat diketahui peralatan yang sudah dibeli namun tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Termasuk juga peralatan yang dibutuhkan kedepan untuk memenuhi kekurangan tersebut.

“Itulah hasil ratas pada hari ini untuk sidang KKIP yaitu Komite Kebijakan Industri Pertahanan,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : Setkab

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES