Peristiwa Nasional

Korsel dan Indonesia Sepakat Bangun Desa

Selasa, 19 Juli 2016 - 16:51 | 34.91k
Sekretaris Jendral Kementrian Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Anwar Sanusi, saat membuka acara Indonesian - Korea knowledge sharing forum in development and empowerment of Rural Community. (Foto: Kemendesa)
Sekretaris Jendral Kementrian Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Anwar Sanusi, saat membuka acara Indonesian - Korea knowledge sharing forum in development and empowerment of Rural Community. (Foto: Kemendesa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Korea Selatan (Korsel) memiliki sebuah program yang sama dengan Indonesia. Bernama Saemaul Undong (gerakan desa baru), gerakan Korsel ini memiliki kesamaan prinsip dengan nawacita ke tiga Indonesia yakni membangun Indonesia dari pinggiran.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi pada Indonesia-Korea Knowledge Sharing Forum in Development and Empowerment of Rural Community, di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (19/7/2016).

"Indonesia memiliki semangat serupa dengan gerakan saemaul undong yakni semangat gotong royong. Semangat gotong royong merupakan warisan kearifan lokal bangsa Indonesia, yang menjadi elemen penting dalam kehidupan bernegara Indonesia," ujar Anwar.

Sanusi menjelaskan, saemaul undong adalah gerakan swadaya dan kerjasama antar masyarakat perdesaan. Masyarakat Korsel memiliki kebebasan penuh untuk menentukan jenis pembangunan yang diinginkan desa. Hal inni juga terlihat pada tekad pemerintah dalam membangun Indonesia dari pinggiran, yang tercermin lewat penyediaan dan penyaluran dana desa.

Terkait pembangunan desa, Indonesia dan Korea Selatan telah melakukan kerjasama sejak Agustus 2015 lalu. Sanusi meyakini, kerjasama tersebut akan saling menguntungkan berbagai pemangku kepentingan dalam rangka pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.

"Ministri of Interior (MOI) Korea Selatan adalah mitra kerjasama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mempercepat pembangunan desa-desa kita," ujarnya.

Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD), Ahmad Erani Yustika mengatakan, apa yang telah dilakukan Korea Selatan juga telah diterapkan Indonesia sejak lama. salah satunya adalah bagaimana pemerintah memastikan ketahanan pangan dan kedaulatan pangan tercukupi, serta terpenuhi akses permodalan masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES