Peristiwa Daerah

Tak Semua Penjualan Produk Pertamina Alami Peningkatan

Selasa, 12 Juli 2016 - 15:58 | 58.47k
Ilustrasi SPBU Pertamina. (Foto: wikipedia)
Ilustrasi SPBU Pertamina. (Foto: wikipedia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama lebaran, atau tepatnya pada arus mudik dan balik 2016, membuat penjualan produk pertamina meningkat.

Namun menurut General Manager Marketing Operation Pertamina Region V Ageng Giriyono, yang membawahi lingkup Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak semua penjualan produk pertamina meningkat, sebab ada juga produk yang justru mengalami penurunan.

“Dari data yang masuk sampai Senin (11/7/2016) kemarin, beberapa produk memang mengalami peningkatan penjualan di region kami. Tapi ada juga kok yang menurun, seperti premium dan solar,” kata Ageng saat dikonfirmasi, Selasa (12/7/2016).

Selama Hari Rabu, tanggal 29 Juni 2016 atau H-7 hingga Senin (11/7/2016) kemarin, kenaikan konsumsi paling besar terlihat pada rata-rata penjualan Pertalite. Produk Pertamina ini, diklaim melonjak 115 persen di atas konsumsi di hari normal. Sementara penjualan Pertamax, tercatat meningkat 49 persen.

“Sedangkan rata-rata penjualan Premium, justru mengalami penurunan sebesar 15 persen, jika dibanding hari normal. Begitu pula dengan konsumsi solar yang juga menurun,” terangnya.

Ageng memaparkan, jika lonjakan konsumsi tertinggi terjadi di jalur tengah mudik, yang melewati Karesidenan Madiun dan Karesidenan Kediri. Di dua wilayah ini, penjualan Pertalite mengalami kenaikan hingga mencapai 433 persen dan Pertamax sebesar 95 persen, dibanding dengan hari biasa.

“Meski terjadi lonjakan permintaan BBM yang sangat tinggi, namun kami tetap dapat menyediakan BBM dengan cukup. Hal itu karena sudah kami antisipasi dengan menambah stok BBM, baik di terminal BBM maupun di SPBU,” beber Ageng.

“Yakni, dengan menambah mobil tanki, memperpanjang jam operasional distribusi BBM hingga koordinasi dengan pihak terkait sehingga kebutuhan BBM untuk masyarakat, tetap dapat terlayani dengan baik,” sambungnya.

Penurunan penjualan, juga terjadi di produk solar. Meski tidak menyebut angka prosentase, namun Ageng menyatakan, penurunan konsumsi solar dikarenakan setiap Lebaran selalu ada larangan beroperasinya kendaraan berat dan angkutan barang.

“Namun seiring dengan bakal kembali beroperasinya kendaraan berat dan angkutan barang mulai tengah pekan ini, kami optimistis penjualan solar bakal kembali stabil seperti sebelumnya,” tutup Ageng.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES