Peristiwa Nasional Mengungkap Bom Bunuh Diri di Solo

Sebelum Bom Meledak, Polri Sudah Dapat Peringatan

Selasa, 05 Juli 2016 - 18:53 | 43.50k
Lokas bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Selasa (5/7/2016). (foto : Imadudin Muhammad/TIMESIndonesia)
Lokas bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Selasa (5/7/2016). (foto : Imadudin Muhammad/TIMESIndonesia)
FOKUS

Mengungkap Bom Bunuh Diri di Solo

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebelum bom bunuh diri meledeak di Mapolresta Solo, Polri sudah mendapat peringatan dari interpol.

Hal itu ditegaskan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal (Pol) Agus Rianto, Selasa (5/7/2016), di Mabes Polri.

Menurutnya, Polri mendapat early warning (peringatan dini) dari interpol terkait ledakan bom di Mapolresta Solo pagi tadi. 

"Pastinya kami dapat early warning itu. Karena kami kan terus menjalin komunikasi dengan interpol, tapi memang early warning tersebut tidak spesifik waktu dan tempatnya," akunya.

Interpol katanya, hanya memperingatkan adanya eskalasi aktivitas kelompok-kelompok teroris.

Karena early warning yang tidak spesifik itu, kepolisian tak bisa memastikan waktu dan lokasi yang dijadikan sasaran teror.

Agus mengaku, Polri masih berkomunikasi intensif dengan interpol. Tujuannya tak lain untuk mendalami keterkaitan antara ledakan bom di Mapolres Solo dengan peristiwa ledakan bom di Arab Saudi dan Irak.

"Sampai saat ini proses komunikasi masih berlangsung, semua data akan kami terima dan tentunya akan kami dalami, karena memang beberapa pelaku terorisme di Indonesia berafiliasi pula dengan jaringan internasional seperti ISIS," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, teror bom bunuh diri terjadi di Markas Polresta Solo, Selasa pukul 07.30 WIB.

Awalnya, pelaku yang menggunakan sepeda motor berpelat nomor AD 6136 HM masuk ke halaman Mapolresta.

Anggota polisi kemudian mencegatnya dan menanyakan apa keperluan pelaku. Namun, sebelum sempat menjawab, pelaku melarikan diri sehingga dikejar.

Pelaku kemudian meledakkan diri di dekat kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Mapolresta Solo.

Pelaku pun tewas seketika. Sementara itu, seorang anggota polisi bernama Brigadir Bambang Adi yang berjaga di SPKT mengalami luka ringan di bagian mata sebelah kiri dan badan bagian kanan akibat luka bakar.

Polisi menduga pelaku bom bunuh diri adalah Nur Rohman, tetapi perlu dilakukan tes deoxyribonucleic acid (DNA) untuk memastikan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Satria Bagus

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES