Peristiwa Nasional

Jumlah Klinik yang Diduga Gunakan Vaksin Palsu Bertambah

Sabtu, 02 Juli 2016 - 15:22 | 64.82k
Ilustrasi; vaksin palsu. (Foto: okezone)
Ilustrasi; vaksin palsu. (Foto: okezone)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan, jumlah fasilitas kesehatan yang pengadaan vaksinnya dari pemasok tidak resmi terus bertambah 

Peningkatan tersebut terjadi di rumah sakit dan klinik dari 28 menjadi 37 fasilitas dan tersebar di sembilan daerah. Distribusi  vaksin palsu ini disinyalir sampai ke pengguna melalui jalur pemasok tidak resmi.

Advertisement

"Pengawasan Badan POM di 32 provinsi masih berlangsung," kata Pelaksana Tugas Kepala BPOM Tengku Bahdar Johan Hamid di Jakarta, Jumat (1/7/2016). 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah mencurigai 35 dari 605 fasilitas kesehatan yang telah diperiksa memiliki vaksin palsu. Pasalnya, beberapa temuan dilapangan memnunjukkan ada pengadaan vaksinnya tanpa prosedur dan faktur pembelian yang jelas.

Pengecekan terhadap tempat praktik pribadi dokter, klinik 24 jam, dan bidan mandiri dilakukan sejak Selasa (28/6/20116) lalu. "Kami akan menelusuri distributor vaksin tersebut," kata Koesmedi.

Meski demikian, Koesmedi sampai saat ini masih enggan menyebutkan tempat yang dicurigai. Ia hanya mengatakan sebagian besar merupakan tempat praktik bidan mandiri di kawasan Jakarta Timur. Saat ini, di Jakarta terdapat 2.000 klinik, 177 rumah sakit, 20 rumah sakit kecamatan, 7 rumah sakit umum daerah, dan 11 rumah sakit vertikal.

"Kami akan menyelidiki ke distributornya. Yang kami curigai itu rata-rata vaksin impor. Pertama, kami panggil dulu kantor perwakilan di sini. Setelah itu, BPOM akan mengecek kandungannya," ujarnya.

Di sisi lain, Bahdar mengatakan, pihaknya telah selesai menguji sebagian sampel vaksin kiriman Badan Reserse Kriminal Polri dan hasilnya sudah kami kirim ke Bareskrim. Hasil tersebut nantinya akan diumumkan oleh Bareskrim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : Kompas

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES