Peristiwa Daerah

Ponpes Tebuireng: Video Cucu Kiai Tebuireng jadi Pendeta adalah Bohong

Jumat, 01 Juli 2016 - 18:38 | 629.99k
Pesantren Tebu Ireng Jombang (Foto: istimewa)
Pesantren Tebu Ireng Jombang (Foto: istimewa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Beredarnya video berjudul 'Ex Muslim Cucu Kyai Pesantren Tebuireng Jadi Pendeta' di situs berbagi video Youtube mendapat respon dari Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Tim Klarifikasi yang dibentuk Pondok Pesantren Tebuireng, menegaskan bahwa Pdt RE bukanlan cucu kiai Tebuireng seperti yang dikatakannya dalam video tersebut.

"Yang bersangkutan (Pdt RE) sudah mengakui hal itu di hadapan Tim Klarifikasi dari Pesantren Tebuireng yang disaksikan Pengurus Gereja YHS Blitar pada 25 Juni 2016," kata Koordinator Tim Klarifikasi H Luqman Hakim dalam surat klarifikasi yang diterima kantor berita Antara di Surabaya, Jumat (1/7/2016).

Hasil temuan Tim Klarifikasi yang bertemu dengan Pdt RE dan pihak Gereja Yakin Hidup Sukses (YHS) Blitar telah mendapat kepastian bahwa pengakuan Pendeta RE sebagai keturunan Kiai Tebuireng adalah tidak benar.

"Pihak Gereja YHS Blitar juga telah mengakui adanya peran aktif dan keterlibatan dari salah satu jemaatnya dalam proses pengunggahan video yang telah menjadi viral tersebut.

Ia menilai peredaran video tersebut secara viral di berbagai media sosial, sangat merugikan Keluarga Besar Pondok Pesantren Tebuireng. "Lebih dari itu, kebohongan tersebut juga dapat memicu prasangka dan kegaduhan di masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya menuntut pertanggungjawaban Pdt RE secara pribadi dan Gereja YHS Blitar secara kelembagaan dengan iktikad baik untuk mengklarifikasi ketidakbenaran informasi yang beredar di Youtube itu.

"Kepada seluruh alumni dan muhibbin serta masyarakat, kami serukan untuk menyikapi kasus itu secara proporsional dan tidak turut serta menyebarkan video tersebut," ujarnya.

Secara terpisah, Pengurus Gereja YHS Blitar Ps Daniel Soebianto ketika dikonfirmasi Antara per telepon tentang bantahan Keluarga Besar Pondok Pesantren Tebuireng itu mengakui bahwa hal itu benar dan antara pihaknya dengan pihak Tebuireng sudah "clear" (selesai).

"Itu sudah clear, itu sudah tidak ada masalah, kalau dibahas lagi bisa jadi masalah lagi. Itu cuma kesalahan dalam uppload dan bukan kehendak kami, karena itu tidak perlu diperpanjang lagi, karena sudah selesai kok," elaknya.

Sementara itu, Humas Pesantren Tebuireng Jombang Nur Hidayat menyatakan pernyataan "clear" dari pihak gereja itu sebenarnya hanya di tingkat Tim Klarifikasi, karena mereka belum bertemu langsung dengan pihak pesantren. "Kami masih menunggu Gus Sholah pulih kesehatannya," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES