Peristiwa Nasional

DPRD Jatim Minta BPOM dan Dinkes Tarik Semua Vaksin

Rabu, 29 Juni 2016 - 00:23 | 36.53k
(Ilustrasi TIMES Indonesia)
(Ilustrasi TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Meski Dinkes Jawa Timur menjamin tidak ada vaksin palsu beredar di Jatim, bukan berarti vaksin palsu di rumah sakit, pukesmas, dan posyandu asli semuanya. Untuk itu, DPRD Jatim mendorong BPOM dan Dinkes untuk menarik semua vaksin.

Anggota Komisi E DPRD Jatim, dr Benyamin Kristianto mengatakan, peredaran vaksin palsu yang baru dibongkar oleh Kepolisian tersebut sudah lama terjadi, sehingga dikhawatirkan masuk ke Jatim. Maka, salah satu untuk menjamin keasliannya, semua vaksin harus ditarik.

Semua vaksin yang ditarik tersebut selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk mengetahui keaslian kandungan vaksinnya. Beda halnya dengan dilakukan sample, belum tentu semuanya asli.

"Dengan ditariknya semua vaksin, bisa di laboratorium satu persatu vaksin. Asli tidaknya vaksin dapat diketahui," ujar Benyamin, dikonfirmasi, Selasa (28/6/2016). 

Beredarnya vaksin palsu yang sudah sejak tahun 2003, besar kemungkinan banyak balita yang teridentifikasi. Mengingat setiap balita minimal mendapat suntikan vaksin 15 kali yang terdiri dari BCG, DPT, Hepatitis yang masing-masing tiga kali dan polio. 

Maka untuk mengecek apakah balita yang ada di masyarakat sudah disuntik dengan vaksin asli atau palsu, masyarakat harus mengeceknya di rumah sakit yang ada. Di rumah sakit telah ada alat yang dapat mengecek kekebalan tubuh di balita.

 "Kalau di alatnya tertera angka nol, maka dipastikan si balita belum di vaksin. Atau sudah divaksin, namun vaksinnya palsu,"tegasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES