Peristiwa

Khofifah: Ayo Cegah Kekerasan Seksual

Minggu, 26 Juni 2016 - 00:19 | 58.08k
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawangsa (tengah), saat foto bersama para pengurus DPD LDII Gresik dan Wakil Bupati Gresik Mochammad Qosim. (Foto: Hamzah/ TIMES Indonesia)
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawangsa (tengah), saat foto bersama para pengurus DPD LDII Gresik dan Wakil Bupati Gresik Mochammad Qosim. (Foto: Hamzah/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansah, mengimbau dan mengajak kepada masyarakat untuk ikut serta mencegah maraknya kekerasan seksual yang semakin marak terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Khofifah, sebelum berkunjung ke gubuk reyot milik Karep (65), warga Dusun Jati Sari, Desa Mojowuku, Kecamatan Kedamean, Gresik.

Karep adalah penderita kanker kulit akut di bagian wajah. Khofifah, juga menyempatkan diri, mendatangi pengajian ibu-ibu yang dilaksanakan Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Gresik, pada hari yang sama (25/6/2016).

Diacara itu, Khofifah mengaku cukup prihatin, lantaran angka kekerasan pada anak dan perempuan di Indonesia, setiap tahun terdata terus mengalami peningkatan.

“Semua kalangan harus turun tangan untuk menekan angka kekerasan saat ini. Saya meminta, semua pihak harus membangun gerakan kerakyatan untuk mengantisipasinya, dengan di awali dari keluarganya sendiri," tutur Khofifah, Sabtu (25/6/2016).

Bila merujuk dari catatan tahunan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di Indonesia pada tahun 2015, memang tercatat mengalami peningkatan 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Draf finalisasi Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS), sudah selesai dibuat hari ini, dan akan segera diberikan oleh Komnas perempuan. Setelah itu, draf tersebut nantinya akan diberikan kepada DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan pemerintah. Dan bila disetujui, baru dibentuklah tim untuk membuat undang-undang," terangnya.

Khofifah juga menegaskan, jika peran dan gerakan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberantas kekerasan terhadap anak dan perempuan. Meski di satu sisi, pihaknya juga berjanji akan terus mengawalnya.

"Kalau undang-undang dan regulasinya sudah dibentuk, tapi rakyat tidak membantu, peluang terjadinya kekerasan terhadap anak dan perempuan, saya yakin bakal tetap ada. Untuk itu, dibutuhkan peran aktif masyarakat dalam hal ini,” bebernya.

Untuk itu, dalam sambutan yang diberikannya kepada para ibu-ibu yang hadir dalam pengajian di DPD LDII Gresik, Khofifah juga mengajak para ibu-ibu menjadikan keluarganya masing-masing, menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah, seperti yang sudah digariskan dalam agama islam.

“Mari ibu-ibu, jadikan keluarganya masing-masing, sebagai keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah, seperti yang sudah ada dalam syariat islam. Mari jadikan keluarga dan rumah kita layaknya seperti surga,” imbau Khofifah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES