108 TKI Dideportasi dari Malaysia melalui P4TKI Entikong

Sabtu, 25 Juni 2016 - 20:06 | 29.07k

TIMESINDONESIA, PONTIANAK – Pemerintah Malaysia mendeportasi sebanyak 108 TKI-Bermasalah melalui PPLB Entikong, Kalimantan Barat. Sabtu (25/6/2016) sekitar pukul 12.00 Wib.

TKI bermasalah tersebut diantar langsung oleh Kepala Depot Imigresen Semuja Sirian Malaysia menggunakan satu unit Truck Imigresen Semuja Malaysia ke PPLB Entikong. Setibanya diborder PPLB Entikong rombongan TKIB langsung dibawa menuju kantor ULKI Entikong.

Anggota Polsek Entikong dan P4TKI langsung melakuakn screening kepada TKI-B, screening meliputi pengembangan kasus kemungkinan ada indikasi korban traficking/perdagangan orang guna mengusut agen TKI ilegal dan jaringannya.

Melalui release yang diterima PONTIANAKTIMES.COM, Kaplosek Entikong AKP. Kartyana menyebutkan, 108 TKI-B tersebut masing-berasal dari Kalimantan Barat 42 orang, Jawa Timur 16 orang, Jawa Barat 5 orang, Papua 1 orang, Sumatera Selatan 2 orang, NTB 5 orang, Banten 3 orang, Sulawesi Tengah 1 orang, Sulawesi Barat 2 orang, NTT 1 orang, Sulawesi Selatan 26 orang, Bengkulu 1 orang, Sulawesi Tenggara 1 orang.

“Total keseluruhan 108 orang, 102 laki-laki dan 6 perempuan,” Tulis AKP Kartyana.

Hasil screening pihak Polsek bersama P4TKI, penyebab deportasi tersebut lantaran adanya gaji pekerjaan tidak sesuai, tidak memiliki paspor, tidak memiliki permit, dan sakit.

Selanjutnya lanjut Kartyana, TKI Bermasalah tersebut setelah dilakukan proses screening, pada pukul 15.00 TKI-B dari Malaysia diberangkatkan dengan tujuan Kantor Depsos Pontianak dengan menggunakan kendaraan jenis bis sebanyak 4 unit.

“Mereka berangkat dari Kantor ULKI Entikong tujuan Depsos di Pontianak,” tambah Kartyana.

Sedangkan Kepala BP3TKI Pontianak Kombes Pol Aminudin, SH menambahkan, dari total 108 TKI, hanya 102 orang yang diberangkatkan ke Dinsos Kalimantan Barat, lantaran ada empat orang dijemput keluarganya langsung di ULKI Entikong, dan ada dua orang pulang sendiri ke kediamannya di Balai Karangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.