Peristiwa Internasional Inggris Tanpa Uni Eropa

Wapres: Inggris Tak Berdampak Besar bagi Indonesia

Jumat, 24 Juni 2016 - 22:08 | 102.76k
 Wakil Presiden Jusuf Kalla (foto : jusufkalla.info)
Wakil Presiden Jusuf Kalla (foto : jusufkalla.info)
FOKUS

Inggris Tanpa Uni Eropa

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Indonesia tak akan mengalami dampak secara langsung setelah keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) sesuai hasil refrendum.

"Efeknya bagi kita sebenarnya tidak besar, tapi spirit proteksi itu akan terjadi di banyak negara," kata Jusuf Kalla di Auditorium Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Menurut Jusuf Kalla, Indonesia akan tetap menjaga hubungan baik dengan Inggris dan UE tanpa dipengaruhi keluarnya status keanggotaan Inggris dari UE. Karena Kalla menilai Indonesia tetap akan mengekspor ke Inggris dan mengekspor ke Uni Eropa sama.

"Efeknya akan lebih banyak terjadi di internal Uni Eropa," tambah Kalla.

Lebih lanjut, Kalla menilai sentimen negatif untuk meningkatkan proteksi akan dapat terjadi antara Inggris dan Amerika Serikat yang selama ini memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan UE.

"Apalagi kondisi ekonomi di Amerika juga sedang bermasalah," imbuhnya.

Meski demikian, Kalla juga mengakui keluarnya Inggris ini akan memberikan sentimen negatif bagi investor asing yang menanamkan modalnya di Inggris, termasuk investor asal Indonesia.

"Ini bisa juga menyebabkan kebijakan-kebijakan yang sama di banyak negara, buktinya investasi di Inggris dari asing sekarang mulai menurun karena mereka tidak bisa bebas masuk Eropa, jadi terjadilah saham-saham yang jangkauannya luas menjadi negatif," kata dia.

Semantara itu sebagai informasi,  52 persen dari 71 persen suara rakyat Inggris yang menginginkan negaranya keluar dari UE pada Jumat pagi ini.

Dari total suara yang masuk tersebut, lebih dari 17 juta warga memilih Inggris mencabut keanggotaan, sementara sekitar 16 juta lainnya memilih tetap menjadi bagian dari UE.

Hasil dari referendum itu menyebabkan Inggris memastikan diri untuk menarik keanggotaan UE setelah bergabung selama 43 tahun. Refrendum ini juga membuat Inggris menjadi negara pertama yang keluar dalam sejarah 60 tahun keberadaan kelompok Uni Eropa.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES