Peristiwa Daerah

Lawan Korupsi, NU Luncurkan Buku 'Jihad'

Jumat, 24 Juni 2016 - 04:32 | 104.51k
Peluncuruan buku Jihad Nahdlatul Ulama Melawan Korupsi di Kantor PBNU (Foto: nu.or.id)
Peluncuruan buku Jihad Nahdlatul Ulama Melawan Korupsi di Kantor PBNU (Foto: nu.or.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nahdlatul Ulama (NU) menerbitkan buku berjudul “Jihad Nahdlatul Ulama Melawan Korupsi”. Penerbitan buku ini merupakan salah satu ikhtiar ormas Islam terbesar di Indonesia ini dalam melawan korupsi.

Korupsi yang menjangkiti negeri menjadi perhatian serius seluruh elemen masyarakat, termasuk NU. Korupsi telah menjadi kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang harus dilawan.

NU sebagai organisasi massa Islam terbesar di Indonesia berupaya melawan, salah satunya dengan menerbitkan buku berjudul Jihad Nahdlatul Ulama Melawan Korupsi. Buku yang diterbitkan oleh Lakpesdam NU ini diharapkan mampu memberi edukasi masyarakat, termasuk kalangan pesantren sebagai lembaga strategis NU.

“Buku ini merupakan salah satu ikhtiar NU dalam melawan korupsi. Kejahatan korupsi telah terbukti membuat rakyat sengsara,” ujar KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU,  Kamis (23/6/2016) di Kantor PBNU, Jakarta seperti dilansir dari laman nu.or.id.

Said Aqil mengatakan, jihad melawan korupsi harus dilakukan semua lapisan masyarakat.  “Minimal mampu meminimalisasi mental dan perilaku korup para pejabat maupun masyarakat,” ucap Kiai asal Kempek Cirebon ini dalam ceramah kuncinya saat peluncuran buku.

Sementara, anggota Komisioner KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Laode M Syarif, yang turut hadir dalam peluncuran buku menyampaikan bahwa peran NU penting dalam mendukung pemberantasan korupsi. Untuk itu, ia menandaskan perlawanan terhadap korupsi harus terus dilakukan.

Peluncuran buku dilanjutkan dengan diskusi dan bedah buku. Sejumlah tokoh dan aktivis hadir dan berpartisipasi, diantaranya Waketum PBNU H. Maksum Mahfoedz, Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Ketua Lakpesdam PBNU H Rumadi Ahmad, Sekretaris Lakpesdam PBNU H Marzuki Wahid, Anggota Komisioner Komnas HAM H Imdadun Rahmat, Seknas Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Wahid, penulis buku Hifdzil Alim, Aktivis Antikorupsi Bambang Widjojanto, dan Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Sholihin Nur
Sumber : NU Online

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES