Indonesia Positif

PPPA-Pertamina Gas Bina Guru Tahfidz untuk Indonesia

Rabu, 22 Juni 2016 - 11:46 | 66.53k
Ustad Yusuf Mansur dan Asatidz Daarul Qur'an saat berdiskusi Program Bina Guru Tahfidz untuk Indonesia. (foto: pppa for timesindonesia)
Ustad Yusuf Mansur dan Asatidz Daarul Qur'an saat berdiskusi Program Bina Guru Tahfidz untuk Indonesia. (foto: pppa for timesindonesia)

TIMESINDONESIA, KARAWANG – Pendiri PP Salafiyah Karawang KH Burhanudin mengamanahkan pesantrennya ke PPPA Daarul Qur'an untuk menjadikan pesantrennya sebagai tempat pembinaan guru tahfidz. Program ini dibuat bersama PT Pertamina Gas.

"Saya langsung menyetujui saat mendengar Ustad Yusuf Mansur ingin mendirikan pondok pesantren untuk para guru tahfidz. Tanpa berpikir panjang, saya serahkan pembinaan di pondok pesantren ini kepada Ustad Yusuf Mansur," terang pendiri Pondok Pesantren Salafiyah, yang saat ini akan menjadi Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an.

Pesantren ini berlokasi di daerah Karawang, Jawa Barat. Pertimbangannya karena lokasi yang masih asri.

Ia berharap, semakin banyak santri yang dibina di pondok pesantren ini sehingga semakin banyak guru tahfidz yang terlahir dan terserbar di desa-desa.

Presiden Direktur PT Pertamina Gas, Hendra Jaya, mengaku bersyukur dan antusias dapat berkontribusi dalam program ini. Karena, sudah sejak lama, ia ingin perusahaan binaannya turut aktif dalam mencetak generasi yang unggul, melalui Badan Dakwah Islam (BDI) di PT Pertamina Gas.

Pondok pesantren ini tak hanya membina menjadi guru tahfidz saja. Tapi, juga dididik menjadi generasi unggul dengan berbagai keterampilan. Sehingga, tak hanya ilmu agama saja yang mumpuni melainkan ilmu umum dan sosialnya pun berani diadu.

"Alhamdulillah, untuk tahap pertama ini kami menyerahkan support sebesar Rp 100 juta," sebutnya.

Ia berharap, sinergi dalam program ini terus berjalan hingga seterusnya. Meskipun, bukan ia lagi yang memimpin Pertamina Gas ke depannya.

Ketua BDI PT Pertamina Gas, Andri Aldfian, menyebutkan, akan ada 50 santri yang dibina selama lima tahun. Selama itu pula, pihaknya akan mengevaluasi.

"Karena, kami pun berkeinginan untuk memiliki sumber daya yang unggul dalam agama di lingkungan kami. Karenanya, kami siap mengirimkan binaan-binaan kami, untuk dibina di sini dan menjadi guru-guru tahfidz," jelasnya.

Pembina Yayasan Daarul Qur'an Nusantara, Ustad Yusuf Mansur, mengatakan, para santri yang akan dibina adalah mereka yang terpilih. Baik, dalam ilmu umum maupun psikologi.

Para santri ini akan ditempa menjadi bibit unggul guru tahfidz. Karena nantinya, mereka akan membina desa-desa menjadi lebih Qur'ani dan melahirkan para generasi penghafal Alqur'an.

"Kita akan produksi para pejabat penghafal Alqur'an, para petinggi TNI yang hafal Alqur'an, bahkan kepala negara yang hafidz Qur'an. InsyaAllah, gerakan ini akan terus bergerak dan saya percaya hal ini akan terwujud," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : PPPA Daqu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES