Ekonomi

Dekati Lebaran, Harga Cabai Terjun Bebas

Selasa, 21 Juni 2016 - 14:51 | 23.31k
Tutik, petani cabai di Lamongan saat memasukkan cabai ke kantong plastik. (Foto: Ardiyanto/TimesIndonesia)
Tutik, petani cabai di Lamongan saat memasukkan cabai ke kantong plastik. (Foto: Ardiyanto/TimesIndonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pedasnya cabai rawit tidak sebanding dengan keuntungan yang di peroleh petani cabai di Desa Sadang, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Saat panen raya, harga cabai rawit terjun bebas. 

Padahal, dua pekan menjelang datangnya bulan Ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok, termasuk cabai di Kabupaten Lamongan sempat melambung hingga menembus angka Rp 20 - 28 ribu per-kilogram. 

Namun, di saat panen raya tepat di bulan Ramadhan, harga cabai hanya Rp 3500 - 4000 per-kilogram. Praktis, petani cabai gagal menikmati keuntungan melimpah. "Harganya murah, ditingkatan petani cuma di beli Rp 3.000, maunya saya Rp 7.000," ucap Tutik, seorang petani cabai di Paciran.

Anjloknya haga cabai tersebut, membuat nenek berusia 56 tahun ini memilih untuk tidak menjual cabainya karena rendahnya harga cabai. "Saya bawa pulang saja, gak jadi di jual, wong cuma di hargai segitu," aku Tutik. 

Lain halnya dengan petani cabai lainnya, Sajib. Ia dengan terpaksa tetap menjual hasil panennya ke pengepul. "Jual Rp 3.000, tapi gimana lagi tetap saya jual uangnya buat kebutuhan rumah tangga," akunya. 

Menurut Sajib, petani cabai membutuhkan dana minimal Rp 10 hingga 20 juta untuk satu hektar lahan. Di saat panen raya seperti saat ini, satu hektar lahan bisa menghasilkan cabai hingga satu ton. "Ya rugi, kalau harganya tinggi ya untung, sekarang hancur," keluhnya. 

Para petani berharap pemerintah segera menaikkan harga jual cabai di tingkat petani. "Kita berharap pemerintah mau memperjuangkan nasibnya petani, masak tiap panen mesti rugi," pungkas Sajib. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES