TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Harga daging sapi sepanjang bulan suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2016 meroket hingga menembus Rp 105 ribu per kilogram.
Namun, ironisnya harga jual daging berbanding terbalik dengan harga jual sapi, terutama sapi yang di pelihara oleh petani di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Harga jual sapi di pasaran justru terjun bebas hingga jutaan rupiah.
"Dagingnya memang naik, tapi harga sapi hancur," ungkap blantik atau pedagang sapi di Pasar Hewan Tikung, Kabupaten Lamongan, Muhammad Muin, Senin (20/6/2016).
Menurut Muin, penurunan harga jual sapi selama Ramadhan dan menjelang Lebaran tahun ini tergolong cukup besar. "Selisihnya itu sekitar satu sampai dua juta, yang biasanya lima belas juta, sekarang jadi tiga belas juta," beber pria asal Desa Ngarengan, Kecamatan Mantup.
Lebih lanjut Muin menyebut, penurunan harga sapi ini karena sepinya pembeli saat Ramadhan dan menjelang Lebaran. Ia memperkirakan, calon pembeli kemungkinan lebih memilih berbelanja kebutuhan rumah tangga menjelang Lebaran di banding membeli sapi. "Biasanya dua bulan lagi baru banyak yang beli," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Ahmad Sukmana |
