TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menggelontorkan daging sapi segar sebanyak 297 kilogram di Pasar Beringharjo. Upaya ini dilakukan pemerintah bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY sebagai bagian operasi pasar untuk menekan harga daging sapi.
"Konsumen bisa menikmati daging dengan harga Rp95.000 per kilogram. Semuanya dalam bentuk daging, tidak ada jeroan," kata Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Yogyakarta Sugit Tedjo Mulyono di Yogyakarta, Kamis (9/6/2016).
Operasi pasar ini, lanjutnya, merupakan bentuk konkret kerja TPID dalam menyikapi harga daging sapi yang cenderung naik. Operasi pasar ini juga dinilai tidak merugikan pihak manapun. Pasalnya, dalam operasi pasar tersebut Bulog DIY menyembelih satu ekor sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Yogyakarta.
"Tidak merugikan petani. Kami membeli sapi dengan harga yang wajar kemudian menyembelihnya di RPH dan langsung menjualnya ke pasar. Tidak ada pihak yang menjadi perantara sehingga harga jual daging tidak tinggi," ujarnya.
Saat ini, Bulog Divre Yogyakarta memiliki stok 15 ekor sapi yang siap disembelih untuk memenuhi kebutuhan operasi pasar selama Ramadan. Daging yang dijual dalam operasi pasar adalah daging segar karena warga Yogyakarta lebih menyukai daging segar dibanding daging sapi beku. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Publisher | : Siska Febrina |
Sumber | : Antara News |