Tergerus Abrasi, Pulau Gili Ketapang Terancam Tenggelam

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Luas Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo menyusut. Bila di tahun 1990-an luasnya 60 hektar, namun pada penelitian pemerintah bersama ITS Surabaya pada tahun 2002 luasnya susut menjadi 48 hektar.

"Berdasar data awal dari pemerintah desa dan Pelindo, awalnya seluas 60 hektar. Kemudian kami lakukan pengukuran kembali pada 2002 dengan metode GPS (Global Positioning System, Red)," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi, Kamis (9/6/2016).

Hasilnya, luas pulau memang berkurang menjadi 48 hektar. "Koordinatnya sama, tapi luasannya yang semakin kecil. Ini bukti autentik kami yang dilakukan bersama ITS saat itu,” tambahnya.

Menurut Dedy, jika hal itu tidak segera disikapi serius, pada tahun 2070 pulau Gili Ketapang hanya berada 70 centimeter diatas permukaan air laut diperkirakan tenggelam. 

Perkiraan itu didasarkan pada permukaan air laut yang setiap tahunnya naik 1 centimeter. Padahal, abrasi laut juga terus terjadi.

Kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungan, juga disebut sebagai faktor penyebab. Banyak penduduk yang ingin praktis untuk membangun rumah, dengan menggunakan batu karang  dan pasir.

“Penggunaan bom ikan dan potasium dalam mencari ikan pada tahun 1970 hingga 1980-an berdampak matinya gugusan batu karang. Banyaknya karang mati berdampak pada kekuatan pulau itu sendiri" terang Dedy.

Karena faktor-faktor itu, lanjut Dedy, tidak menutup kemungkinan Pulau Gili Ketapang akan tenggelam.
Perlu diketahui, saat ini jumlah penduduk pulau yang berjarak sekitar 8 kilometer dari Kota Probolinggo itu, mencapai 9.672 jiwa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement