WALHI Desak Perhutani Bongkar Mafia Alih Fungsi Hutan
TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Timur, mendesak Perum Perhutani KPH Bondowoso untuk membongkar dalang dibalik beralihnya fungsi hutan di kawasan lereng Pegunungan Ijen.
Direktur Eksekutif WALHI Jawa Timur, Ony Mahardika yakin, bahwa kasus perombakan hutan di Pegunungan Ijen juga merupakan mobilisasi oleh oknum tertentu. Hal ini juga di banyak kasus alih fungsi di kawasan pegunungan lain di Jawa Timur.
“Perhutani yang harus membongkar itu. Cari siapa dalangnya, biang keroknya, jangan hanya menyalahkan rakyat yang bekerja dilahan itu,” kata Ony Mahardika, Kamis (12/5/2016).
Menurut Ony, menjadi aneh jika Perhutani selaku pemilik lahan tak mengetahui adanya alih fungsi hutan yang sudah terjadi bertahun-tahun. Ony yakin, dari sekian ratus hektar hutan yang beralih fungsi, mayoritas merupakan milik pengusaha besar.
“Biasanya kawasan hutan diatas hulu dimana-mana masyarakat hanya mengelola saja. Dibalik itu ada tengkulak,” ungkapnya.
Sebelumnya, sekitar 800 hektar hutan milik Perum Perhutani KPH Bondowoso, Jawa Timur, yang terletak di Kecamatan Sempol, beralih fungsi secara ilegal. Kawasan yang seharusnya merupakan Kawasan Hutan Produksi dan Hutan Lindung, beralih fungsi menjadi lahan pertanian.
BACA JUGA: Walhi: Perhutani, Biang Kerok Hilangnya Kawasan Hutan
Penelusuran BONDOWOSOTIMES menunjukkan, mayoritas warga di Kecamatan Sempol memang hanya bertugas mengelola lahan. Hanya segelintir saja warga Sempol yang benar-benar memiliki modal untuk membuka lahan pertanian dengan luasan mencapai puluhan hektar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |