Ekonomi

Pasar Tradisional Tak Layak, Konsumen Beralih ke Pasar Modern

Rabu, 30 Desember 2015 - 23:37 | 111.96k
Ilustrasi. Pasar tradisional semakin sepi pengunjung. (foto: googleimage)
Ilustrasi. Pasar tradisional semakin sepi pengunjung. (foto: googleimage)

TIMESINDONESIA, CIANJUR – Sebanyak 30 persen pasar tradisional di Indonesia dinilai sudah tidak layak dan harus segera direvitalisasi. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat yang lebih memilih berbelanja di pasar modern.

"Saat ini masyarakat lebih memilih untuk berbelanja di pasar retail modern dibandingkan pasar tradisional rakyat. Tercatat ada 9559 pasar tradisional di negeri ini, 30 persen diantaranya sudah berumur lebih dari 25 tahun," kata Pelaksana Tugas Sekjen Kementerian Perdagangan Sri Agustina, di Cianjur, Jabar, Rabu (30/12/2015).

Ia menambahkan, kondisi pasar yang sudah tua dan terkesan kumuh membuat pasar tradisional kalah saing dengan pasar retail modern. Pihak Kemendag mengajak semua pihak agar turut membantu menyelamatkan pasar tradisional di wilayah masing-masing.

Pemerintah juga tidak akan diam melihat pasar tradisional yang semakin tidak layak. Sesuai dengan program nawacita Joko Widoso-Jusuf Kalla, Kementerian Perdagangan memiliki program revitalisasi 5000 pasar rakyat dalam lima tahun ke depan, dimana tahun 2015, 1017 pasar tengah direvitalisasi.

Revitalisasi pasar ini juga sesuai program kementerian. Aspek manajemen pasar, sosial budaya dan perekonomian rakyat, dimana pasar menjadi ruang bertemu masyarakat dan pasar harus bisa meningkatkan perekonomian rakyat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Siska Febrina
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES