TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, JAKARTA - Trombosis menjadi salah satu ancaman mengerikan dewasa ini karena bisa mematikan seseorang tanpa didahului gejala. Namun untuk mencegahnya bukanlah hal mustahil.
Ahli Hematologi dan Onkologi Medik RSCM dr Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM, FINASIM, menyatakan bahwa dari sekian banyak kasus trombosis atau pembekuan darah, hanya sekitar 30 persen yang bergejala. Untuk itu mengajak masyarakat mengantisipasinya dengan mengetahui faktor-faktor yang berisiko menjadi penyebabnya.
"Usia lanjut (terutama lebih dari 40 tahun), obesitas atau kegemukan, kehamilan, operasi besar, faktor genetik atau keturunan (terutama dari silsilah keluarga stroke dan jantung), kebiasaan merokok hingga kondisi medis khusus seperti adanya kanker, adalah situasi yang perlu diperhatikan demi mencegah trombosis," ujarnya.
Selain mengetahui faktor penyebabnya, ia juga memberikan saran untuk pencegahan yakni melakukan relaksasi atau gerakan tubuh ringan setelah melakukan perjalanan jauh atau diam (seperti duduk di meja kantor), paling sedikit 90 menit. Meski terdengar sepele, hal itu memang sangat disarankan demi menghindari trombosis.
Untuk terapi pengobatan (kuratif), termasuk di antaranya pemberian obat antiplatelet yang dapat mencegah penggumpalan keping darah, anti koagulan penghambat pembekuan darah dan trombolitik untuk melarutkan gumpalan darah.
"Penting bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan dan informasi melalui publikasi media untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyebab dampak, penyembuhan dan pencegahannya," pungkas Cosphiadi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Publisher | : Dhian Mega |
| Sumber | : Antara News |
