Glutera News

Jadi Medsos Darling, Banyak Web Caplok Ide

Jumat, 09 Oktober 2015 - 07:37 | 63.91k
Ilustrasi
Ilustrasi

TIMESINDONESIATIMESINDONESIA, JAKARTA – Bagi Anda yang aktif di media sosial (medsos), tentu sudah sering melihat iklan obat atau krim pemutih yang lalu lalang. Lihat saja di Facebook, Twitter, Instagram, atau Path. Banyak produk krim pemutih dengan harga terjangkau bertebaran.

Fenomena ini cukup menarik. Menurut Bagus Satria, pengamat medsos Indonesia, fenomena produk kecantikan di medsos saat ini sangat luar biasa. Apalagi medsos sekarang sudah jadi tren untuk memasarkan sebuah produk.

Selain karena mudah melakukannya, juga sasarannya tepat. ’’Tapi sayangnya, banyak produk yang tidak jelas. Asal comot saja. Akibatnya banyak yang tertipu dengan informasi-informasi di medsos,’’ ujarnya.

Bagus mencontohkan, saat produk merk Glutera menjadi medsos darling dalam setahun terakhir, banyak sekali yang mencaplok konsep, produk, dan strateginya. Apalagi sampai saat ini produk ini cukup menyedot perhatian publik dengan gaya iklannya yang sangat bagus, menarik, tertata rapi, dan tidak asal asalan. 

’’Silakan diamati. Kata Glutathione yang ada di Glutera menjadi bahan comotan produk selain merek tersebut di medsos. Akibatnya produk iklan serupa dengan Glutera menjadi bias. Banyak yang bombastis, tidak sesuai kenyataan, atau bahkan manyalahi kode etik di lembaga terkait,’’ jelasnya.

Kondisi itu dirasakan oleh Andri Ariestianto, peneliti Glutahione Indonesia. Master Glutathione Indonesia yang sukses dengan Glutera-nya ini mengakui bahwa kata Glutahione memang sekarang jadi tren.

’’Kami merasakan itu. Banyak yang mencomot sana-sini tenang Glutahione tanpa mengerti apa itu maksudnya. Bahkan berani mencomot logo BPOM dan HALAL dari MUI juga. Pokoknya asal nempel logo biar kelihatan hebat. Padahal tidak semudah itu untuk mendapatkan legalitas dari pemerintah,’’ paparnya.

Data yang ia pegang, saat ini sedikitnya ada 24 produk yang mencoba mengikuti jejak Glutera. Bahkan ada web yang menempel produk dengan bumbu-bumbu yang tidak sesuai dengan web resmi Glutera.

’’Tentu saja ini bisa menjebak dan membahayakan. Karena itu kami mengimbau masyarakat untuk mencari informasi resmi di web resmi Glutera,’’ tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rifky Rezfany
Sumber : Glutera News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES