TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA - Penyakit parkison terbilang berbahaya karena bisa melumpuhkan penderitanya. Namun penyakit degeneratif ini bisa ditangkal seminimal mungkin saat kita memahami gejalanya.
Sampai saat ini penyakit parkinson belum bisa disembuhkan. Namun gejalanya bisa diatasi dengan pemberian obat levodopa atau golongan obat parkinson lainnya. Selain itu berolah raga, operasi dan fisioterapi juga bisa mengurangi efek parkinson.
Menurut Dokter Spesialis Bedah Syaraf dari RS Siloam Hospitals Kebon Jeruk,Jakarta, Frandy Susatia metode terbaru untuk mengurangi gejala parkinson adalah operasi stimulasi otak dalam (DBS). Metode itu digunakan jika konsumsi obat selama minimal lima tahun tidak menunjukkan hasil positif dan menimbulkan efek samping yang berat pada pasien.
Pasien parkinson memang harus terus mengonsumsi obat, namun dalam jangka waktu panjang cara ini bisa memberi efek samping seperti gerak berlebih pada bagian tubuh, rasa terbakar tenggorokan, pusing, diare, gangguan ginjal hingga liver.
Rangsangan tersebut membuat sel dopamin memproduksi dan bekerja optimal kembali sehingga gejala penyakit parkinson dapat diatasi dan dosis obat berkurang. "Oleh karenanya diperlukan operasi. Operasi ini bertujuan untuk merangsang produksi sel dopamin. Operasi ini terbukti ampuh untuk mengatasi tremor, kaku, dan gerak yang lambat, " ujar Frandy.
Teknik operasi sendiri dilakukan melalui penanaman elektroda atau chip pada area tertentu di otak bagian dalam. Tingkat keberhasilan operasi tersebut diyakini mencapai 100 persen dan mampu mengembalikan 70 hingga 100 persen produktivitas pasien.
"Tapi harus diingat, obat-obatan ataupun operasi yang dilakukan hanya untuk mengembalikan kualitas hidup pasien menjadi normal kembali dan bukan berarti menyembuhkan," tandas Frandy.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Publisher | : Dhian Mega |
Sumber | : Antara News |