Kuliner

Cita Rasa Manis Gurih Bothok Tawon Makin Digemari

Jumat, 04 September 2015 - 11:13 | 178.92k
Subscribe TIMES TV KLIK

TIMESINDONESIATIMESINDONESIA, BANYUWANGI - Siapa bilang tawon hanya dapat bermanfaat sebagai penghasil madu. Ternyata dengan sedikit kreatifitas, tawon madu dapat diolah menjadi ‘bothok’ lauk yang lezat teman santap nasi putih.

Rasanya sedikit asam dan manis, berasal dari perpaduan bumbu dan tolo, atau rumah tawon yang masih ada tawonnya. Sangat enak bila disantap dengan nasi putih yang hangat dan sayur asam.  Menu makanan khas dari bahan baku tawon madu ini kini banyak digemari masyarakat.

Lauk sederhana ini menjadi menu spesial bagi banyak pelanggan rumah makan Misinah yang terletak di Desa Lemahbang, Kecamatan Singojuruh,Banyuwangi. Bahkan, usut punya usut, bothok tawon di warung ini sudah laris sejak jaman bahuela.

“Sejak warung saya buka, bothok tawon sudah digemari pelanggan,” kata Misinah, Jumat (04/09/2015).

Bukan sekedar sebagai menu makanan, botok tawon  madu juga diyakini memiliki khasiat yang bermanfaat untuk kesehatan. Seperti dapat mengurangi rasa pegal pegal, menguatkan stamina tubuh dan mengurangi kadar gula darah. Dan jika dikonsumsi secara teratur, botok tawon madu juga dipercaya menyembuhkan penyempitan sel tubuh serta perbaikan penyumbatan pada sendi.

Setiap hari, Misinah menghabiskan 5 kilogram lebih tolo. Namun jangan salah, meski buka mulai jam 6 pagi hingga menjelang malam, sekitar jam empat sore bothok tawonnya sudah ludes terjual. Apalagi perbungkus bothok tawon di tempat ini dijual dengan harga yang sangat bersahabat, yakni 5 ribu rupiah saja.

Sebelum bisa dinikmati dalam bentuk bothok, tawon madu yang masih tersimpan didalam sarang atau yang biasa disebut tolo, di panaskan terlebih dahulu dengan air selama 3 menit. Setelah hancur, diangkat dari air panas dan ditiriskan.  Bumbu-bumbu yang terdiri bawang merah bawang putih, garam, gula, dan beberapa bumbu rahasia ditumbuk halus. Kemudian dicampur dengan tolo dengan ditambahkan kuah bening. Setelah tercampur dengan baik, lalu dibungkus dengan  daun pisang dan dikukus.

Cukup lima belas menit, bothok yang dikukus biasanya telah matang dan siap untuk dihidangkan. Sementara untuk menyajikan menu botok tolo tawon ini, dia sengaja membungkus dengan daun pisang, untuk memunculkan aroma harum pada masakan.

Bothok tawon di warung milik Misinah berbeda dengan masakan serupa di tempat lain. Yang membedakan adalah kuah bening dan pola memasaknya. Bothok tawon ditempat lain biasanya menggunakan parutan kelapa sebagai campuran tolo, tapi di tempat ini tolo di campur kuah bening.

“Rasanya lebih gurih, segar dan manis,” ucap Suprapto, salah satu pembeli.

Ditambah pola memasak yang masih menggunakan tungku membuat rasa alami dari masakan benar benar terasa.

Bagaimana, anda tertarik untuk mencobanya. Datang saja ke warung Misinah di Desa Lemahbang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Dijamin lidah anda akan kerasan dengan cita rasa manis gurih tolo dan kesegaran kuah bening. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Pasuruan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES