Kesehatan

Kalkulator Online Deteksi Risiko Dini

Selasa, 19 Mei 2015 - 10:03 | 42.46k
Dr. Karla Kerlikowske. (Foto: nytimes)
Dr. Karla Kerlikowske. (Foto: nytimes)

TIMESINDONESIATIMESINDONESIA, AS – Biasanya cara paling mudah mendeteksi kanker payudara dilihat dengan ada atau tidaknya benjolan di sekitarnya. Sayangnya, tidak terdeteksi oleh mamogram.

Dr Karla Kerlikowske, peneliti sekaligus profesor bidang kedokteran, epidemiologi dan biostatistik dari University of California, San Fransisco, mengatakan, ada kalkulator online yang dapat memperkirakan risiko terkena kanker wanita bagi wanita dalam lima tahun ke depan.

Ia melakukan penelitian menggunakan cara itu untuk mendiagnosa kanker dilihat dari kepadatan payudara wanita.

Ada pertanyaan dalam kalkulator online berdasarkan usia, ras, kepadatan payudara (diketahui lewat mamogram), deteksi biopsi payudara berupa faktor genetik hubungan dengan ibu, saudara atau anak perempuan yang menderita kanker payudara.

Kategori risiko kanker payudara dibagi menjadi rendah, rata-rata, menengah, tinggi atau sangat tinggi. Hasil penilaian 1,66% dianggap berisiko selama lima tahun ke depan batas terendah untuk kategori rata-rata, bila hasil menunjukkan lebih dari 4% masuk kategori sangat tinggi.

Studi tersebut menemukan bahwa satu kelompok wanita yang memiliki kombinasi kepadatan payudara berisiko terkena kanker payudara lima tahun ke depan. Dua kelompok lain 2,5 % wanita berpayudara sangat padat lebih tinggi resiko kankernya. Sebanyak 21% wanita berpayudara padat yang dites.

Menurut Dr Kerlikowske, wanita-wanita berisiko tinggi itulah yang akan menjalani tes skrining tambahan selain mammografi. Kemungkinan kanker terdeteksi lebih besar, dari 100.000 wanita yang dinyatakan berpayudara padat pada mammogram, jika mereka menjalani tes skrining tambaha, akan ditemukan 89 deteksi kanker. Salah satu kanker akan dideteksi untuk setiap 1.124 pemberian tes. Ada sekitar 694 tes untuk mendiagnosa satu kanker.

Bagi Dr Kerlikowske, sebagian besar wanita tidak menyukai cara pemeriksaan berlapis seperti itu. Pendapat dr. Kerlikowske dibantah oleh dr.Carol Lee, ahli diagnosa radiologi di Memorial Sloan Kettering Cancer Center, New York. Baginya tergantung pertimbangan nilai dalam prosedur skrining kanker payudara. Ia menganggap tidak masuk akan untuk menguji 1.124 wanita untuk menemukan satu kanker. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : New York Times

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES